Apa Itu Ransomware? Definisi, Dampak, dan Cara Mengatasinya Menurut Pakar Sabtu, 13 Mei 2023 Ransomware merupakan sejenis malware yang dapat merusak dan memblokir sebuah sistem komputer melalui phising. Gangguan ini tidak hanya menargetkan individu, tapi juga perusahaan besar. Nasabah menunjukan notifikasi gagal transaksi melalui mobile banking Bank Syariah Indonesia BSI di Jakarta, 12 Mei 2023. TEMPO/ Nita Dian. tempo 168667773230_ Sistem Bank Syariah Indonesia BSI diduga terkena serangan ransomware pada Senin, 8 Mei 2023. Akibatnya, layanan perbankan BSI mengalami gangguan. Di media sosial, nasabah BSI ramai melaporkan gangguan layanan BSI, seperti tak dapat menarik uang di mesin ATM dan keluhan mobile banking eror. Pada Kamis, 11 Mei lalu, gangguan tersebut akhirnya tertangani. BSI menyatakan seluruh layanan sudah dapat diakses kembali. Kendati demikian, dugaan serangan ransomware tersebut masih perlu diselidiki lebih lanjut melalui audit dan pemeriksaan forensik digital. Terlepas dari benar-tidaknya serangan ransomware terhadap BSI, sebenarnya apa itu ransomware? Apa yang Dimaksud Ransomware? Ransomware adalah salah satu jenis malware malicious software atau perangkat lunak jahat yang sangat berbahaya. Malware dapat memblokir akses ke data atau sistem komputer dengan cara mengenkripsi mengunci dengan kata sandi file pada perangkat keras komputer. Dengan begitu, pemilik komputer tidak dapat mengakses perangkat beserta seluruh data yang tersimpan di dalamnya. Selain mengunci, hacker dapat mencuri atau membocorkan informasi yang tersimpan di dalam komputer. Jika kunci ingin dibuka, korban harus membayar uang tebusan kepada penyerang, biasanya dalam mata uang kripto. Apabila korban tidak membayar tepat waktu, data akan hilang selamanya atau uang tebusan bertambah. Serangan ransomware terhadap BSI diketahui setelah para nasabah bank itu mulai mengeluh di media sosial. Nasabah mengeluh tidak dapat menggunakan aplikasi BSI Mobile, bahkan jaringan ATM BSI juga tak dapat digunakan. Penyebab Ransomware Mengutip dari Proofpoint, penyebab utama meningkatnya serangan ransomware adalah pekerjaan jarak jauh. Pekerja yang melakukan pekerjaan dari rumah work from home/WFH jauh lebih rentan terhadap ancaman ini. Pasalnya, pekerja rumahan tidak memiliki keamanan siber secanggih perusahaan untuk melindungi data dari serangan hacker. Ransomware sering menyebar melalui e-mail phishing yang berisi lampiran berbahaya atau melalui pengunduhan drive-by. Pengunduhan drive-by terjadi ketika pengguna tanpa sadar mengunjungi situs web yang terinfeksi, kemudian malware terunduh dan dipasang tanpa sepengetahuan pengguna. Serangan ransomware juga mulai meningkat popularitasnya seiring dengan pertumbuhan mata uang kripto, seperti Bitcoin. Ilustrasi serangan ransomware. FREEPIK Jenis Ransomware Seiring dengan berkembangnya teknologi, serangan ransomware juga makin kompleks. Berikut ini beberapa jenisnya. 1. Scareware Jenis ransomware yang umum ini menipu pengguna dengan menampilkan pesan peringatan palsu yang mengklaim malware telah terdeteksi di komputer korban. Serangan ini sering disamarkan sebagai solusi antivirus yang menuntut pembayaran untuk menghapus malware yang sebenarnya tidak ada. 2. Screen lockers program Program ini dirancang untuk mengunci komputer korban dan mencegah mereka mengakses file atau data apa pun. Sebuah pesan biasanya ditampilkan yang berisa permintaan tebusan untuk membukanya. 3. Encrypting ransomware Jenis ini juga disebut crypto-ransomware yang mengenkripsi file korban dan meminta pembayaran sebagai ganti kunci dekripsi. 4. DDoS extortion Ransomware ini mengancam akan meluncurkan serangan DDoS terhadap situs web atau jaringan korban, kecuali pembayaran uang tebusan dipenuhi. 5. Mobile ransomware Seperti namanya, serangan ini menargetkan perangkat seperti smartphone dan tablet. Pelaku biasanya meminta pembayaran untuk membuka kunci perangkat atau mendekripsi data. 6. Doxware Meskipun kurang umum, jenis ransomware ini mengancam untuk mempublikasikan informasi sensitif, eksplisit, atau rahasia dari komputer korban, kecuali uang tebusan dibayarkan. 7. Ransomware-as-a-service RaaS Penjahat dunia maya menawarkan program ransomware kepada peretas atau penyerang dunia maya lain yang menggunakan program tersebut untuk menargetkan korban. Mengutip dari ransomware tidak hanya menargetkan para pekerja rumahan. Rupanya, perusahaan besar juga dapat terinfeksi ransomware yang menyebabkan dampak negatif. Berikut ini beberapa dampak yang dapat ditimbulkan. 1. Kehilangan sementara atau permanen atas informasi sensitif atau hak milik. 2. Gangguan pada operasi reguler. 3. Kerugian finansial yang terjadi untuk memulihkan sistem dan file. 4. Berpotensi merusak reputasi organisasi/perusahaan. Cara Mengatasi Ransomware Serangan ransomware memang sangat merugikan sehingga penting untuk menutup celah agar hacker tidak dapat mengakses jaringan komputer pribadi. Mengutip dari pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan beberapa cara untuk mengatasi ransomware. Satu-satunya cara yang dapat menjamin keamanan digital dari serangan tersebut, kata Alfons, adalah mitigasi yang benar serta persiapan yang baik jika komputer diserang ransomware. Bentuk pertahanan yang dilakukan adalah administrator perusahaan dapat melakukan patching otomatis pada semua software dan hardware yang digunakan. Selain itu, diperlukan pelindungan terbaik, seperti firewall yang diamankan dengan kebijakan konservatif dan memisahkan DMZ—demilitarized zone, pengaman jaringan dari traffic yang tidak tepercaya—dengan intranet. Diperlukan juga pembatasan user dalam intranet yang memiliki data kritikal untuk mengakses Internet. Tujuannya untuk mencegah kebocoran jaringan dari kelemahan user yang biasanya menjadi sasaran masuk peretas. Alfons juga menilai kebijakan dan implementasi pelindungan data yang disiplin menjadi kunci melindungi data dari serangan ransomware. Ia menyarankan perusahaan agar memilih pelindungan sekuriti bukan dengan pertimbangan merek, melainkan berdasarkan layanan dukungan dan implementasi pelindungan yang diberikan. Pasalnya, salah satu bukti yang penting diberikan pada layanan keamanan siber ketika sistem terenkripsi ransomware adalah data masih dapat dikembalikan. Karena itu, cyber security data perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan utama untuk melindungi sistem dari serangan hacker. Namun Alfons juga menjelaskan, meskipun semua usaha sudah dilakukan, tetap saja ransomware masih bisa menembus pertahanan. Hal itu bahkan terjadi pada beberapa perusahaan besar, seperti Cognizant, Accenture, Campbell Conroy & O'neil, serta Jetstar. Ia menegaskan, tidak ada satu pun produk pelindungan keamanan yang mampu 100 persen menjaga sistem dari serangan ransomware. RIZKI DEWI A. VIVIA AGARTA F. Newsletter Dapatkan Ringkasan berita eksklusif dan mendalam Tempo di inbox email Anda setiap hari dengan Ikuti Newsletter gratis. Konten Eksklusif Lainnya 13 Juni 2023 12 Juni 2023 11 Juni 2023 10 Juni 2023
2 Menghubungi IT support untuk segera melakukan pemeriksaan dan pemulihan agar seluruh data-data penting bisa digunakan kembali. 3. Menghapus ransomware melalui safe mode. Langkah lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghapus ransomware tersebut melalui fitur safe mode yang biasanya terdapat di dalam Windows. 4. Baru-baru ini terdapat berita kejahatan siber yang bisa mencuri mulai dari data sampai aset pribadi Anda bernama Ransomware. Ransomware merupakan jenis malicious software tertentu yang menuntut tebusan uang dari seorang korban dengan melakukan penahanan pada aset atau data yang bersifat pribadi. Kegiatan penyebaran ransomware dilakukan oleh penyerang atau Threat Actor dengan tujuan utama adalah finansial, oleh karenanya Threat Actor menjadikan data pribadi sebagai ancamannya. Ransomware sendiri telah menjadi sebuah epidemi secara global karena hal tersebut terus memakan banyak korban dari seluruh dunia. Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! Apa Itu Ransomware? Ransomware merupakan sebuah nama dari kelas malware yang terdiri dari dua kata, ransom tebusan dan malware, yang bertujuan untuk menuntut pembayaran untuk data / informasi pribadi yang telah dicuri, atau data yang aksesnya dibatasi enkripsi. Tujuan dari pelaku yang melakukan ransomware ini adalah untuk tujuan pemerasan kepada pihak-pihak tertentu terutama perusahaan-perusahaan besar. Ransomware bisa digunakan untuk modus kejahatan pemerasan sederhana individu atau secara masal. Cara ransomware bisa menyerang sistem sekuritas sebuah perusahaan atau data pribadi seseorang dengan cara mengirim email yang disertai lampiran samar yang dinamai misalnya “Invoice”. Makin canggih, email’ ini bisa dibuat seakan-seakan dari orang yang dikenal atau karyawan perusahaan tersebut untuk menurunkan kewaspadaan Anda terhadap lampiran yang menempel pada email tersebut. Membuat Anda tidak sengaja mengunduhnya dan akhirnya virus tersebut tembus dan merusak sistem sekuritas computer Anda. Jenis-Jenis Virus Ransomware yang Harus Diketahui Terdapat beberapa jenis virus ransomware yang ada saat ini. Berikut beberapa jenis virus ransomware yang dikutip dari jurnal Mihail Anghel dan Andrei Racautanu pada tahun 2019 yang berjudul “A note on different types of ransomware attacks” yaitu 1. Encrypting Ransomware Jenis ransomware ini, setelah selesai dijalankan akan secara diam-diam melakukan pencarian dan mengenkripsi file penting di sistem komputer korban. Setelah langkah pertama selesai, sebuah pesan akan ditampilkan kepada pengguna yang isinya meminta tebusan dan untuk mengembalikan file yang terkunci enkripsi. Instruksi akan secara rinci diberikan kepada pengguna seperti informasi kontak baik telepon maupun email disediakan. Setelah tebusan dibayarkan, korban akan diberikan kunci atau kode untuk dekripsi file, yang dapat dijalankan khusus untuk mendekripsi file di sistem komputer korban. Contoh dari encrypting ransomware adalah CryptoWall, CryptoLocker, WannaCry dan Locky. 2. Non-Encrypting Ransomware Ransomware jenis non-encrypting yang melakukan penguncian akses pengguna ke sebuah sistem komputer tanpa melakukan enkripsi pada sistem file dan menampilkan pesan penyerang untuk menuntut sebuah tebusan ransom atau meminta tindakan pengguna yang membutuhkan uang untuk membuka kunci. Untuk membuat pengguna membayar uang tebusan, beberapa threat actor akan digunakan untuk menekan korbannya agar memberikan berikan pembayaran di awal dengan meminta pengguna untuk menghubungi nomor telepon tertentu. Contoh ransomware ini adalah Winlocker dan Reveton. 3. Leakware Doxware Jenis ransomware ini berbeda dari yang sebelumnya di atas karena tidak melakukan pemblokiran akses ke sistem komputer korban atau informasi apa pun yang disimpan di dalamnya. Namun sebaliknya, secara diam-diam mengumpulkan informasi sensitif dari sistem komputer dan menggunakannya untuk melakukan blackmail atau black campaign kepada korban. Informasi yang dikumpulkan nantinya disimpan di server atau mesin lain yang terinfeksi dan penyerang akan mengancam korban bahwa data akan dipublikasikan jika pembayaran tidak dilakukan. 4. Mobile Ransomware Ransomware ini menargetkan perangkat seluler ponsel, tablet, dll dan mengincar data sensitif pengguna perangkat. Threat actor melakukan pembatasan akses dari pengguna ke data korban, dan hanya muncul informasi mengenai detail yang harus dibayarkan beserta informasi penyerang pada perangkat korban. Baca Juga Waspadai Modus Penipuan Mengatasnamakan Bank dan Tips Menghindarinya Ciri-Ciri Perangkat Telah Terinfeksi Virus Ransomware Terdapat ciri-ciri perangkat Anda telah terinfeksi oleh virus ransomware, antara lain yaitu Seluruh format file, baik video, foto, atau dokumen lainnya berubah menjadi format tertentu serta tidak dapat diakses. Data atau file yang berada di perangkat lain terinfeksi virus ransomware setelah menggunakan flashdisk atau media penyimpanan lain yang sebelumnya digunakan pada perangkat Anda. Terdapat pesan yang berasal dari hacker, biasanya dalam format txt yang berisi surat ancaman dan permintaan tebusan dari pihak hacker. Di dalam surat ancaman tersebut terdapat drive C System yang di dalamnya berisi Personal ID dengan kode unik yang merupakan alamat/ wadah agar dapat membuka akses file yang telah dikunci. Baca Juga Hati-Hati! Begini Ciri-Ciri Modus Penipuan Paylater yang Bikin Orang Punya Utang Mendadak Cara Mencegah Serangan Virus Ransomware Terdapat beberapa langkah cepat dan efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan ransomware ke seluruh perangkat Anda, yaitu Jangan pernah mendownload software atau file apapun dari sumber-sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kepercayaannya, apalagi jika berasal dari orang atau pihak yang tidak dikenal yang dikirimkan melalui email. Jangan membuka atau menjalankan file yang berasal dari sumber-sumber yang tidak dapat dipercaya, pada umumnya dikirimkan melalui email. Jangan pernah menggunakan flashdisk atau media penyimpanan apapun saat berbagi data-data penting. Selalu mengaktifkan firewall pada computer. Mengaktifkan fitur “safe browsing” pada peramban browser yang digunakan. Melakukan install perangkat tambahan anti ransomware yang dapat Anda temukan di Internet. Lakukan update software yang berasal dari pengembang resminya. Selalu pastikan komputer mendapatkan patch terbaru dan pembaruan terbaru. Selalu melakukan melakukan scanning komputer menggunakan Anti-Virus dengan pembaruan terbaru secara berkala. Selalu melakukan backup secara berkala terhadap beberapa data-data penting. Jika sudah terlanjur terinfeksi lakukan hal ini Segera menghapusnya menggunakan software antivirus Menghubungi IT support untuk segera melakukan pemeriksaan dan pemulihan agar seluruh data-data penting bisa digunakan kembali. Menghapus ransomware melalui safe mode Lakukan install ulang pada software di perangkat Anda yang telah terinfeksi virus ransomware. Kenali Virusnya Agar Pencegahan Semakin Maksimal Virus ransomware bisa menyerang perangkat apapun, baik milik pribadi sampai milik perusahaan besar. Untuk itu, pengenalan secara mendalam terhadap virus satu ini penting untuk setiap orang yang memiliki perangkat elektronik yang tersambung ke internet. Degnan mengenal objek yang di awasi secara mendalam maka Anda akan secara baik juga dalam melaukan tindakan pencegahan dan cara menanganinya. Jangan cuek terus, banyak belajar itu penting. Baca Juga Saatnya Bijak Gunakan Internet, Begini Cara Hapus Jejak Digital KeamananDigital CyberSecurityAwareness CyberSecurityAwareness cybercrime LindungiDataPribadi Apakah Anda mencari informasi lain? u05k.