DetailsDrama Korea Personal Taste. Title: 개인의 취향 / Kaeinui Chwihyang. Also known as: Gae In's Taste / Personal Taste. Genre: Romance, comedy. Episodes: 16. Broadcast network: MBC. Broadcast period: 2010-Mar-31 to 2010-May-20. Air time: Wednesday & Thursday 21:55. See inserts: Personal Preference OST. Daftar Pemain Drama Personal Taste Feedback ViewsOct 22, 2022Repost is prohibited without the creator's 0 Follower 392 Videos Streaming& Nonton Personal Taste Subtitle Indonesia, Nonton Drama Personal Taste, Download Drama Personal Taste 240p, 360p, 480p, 720p HD, stream drama full episode sub indo hanya di Dramaindo.moe. Sinopsis Personal Taste. Episode 2. 360p GDrive

Informasi Awal - Setelah sukses membintangi drama Boys Before Flowers, aktor ternama Korea Selatan, Lee Min-ho kembali menunjukkan kemampuan aktingnya bersama aktris cantik, Son Ye-jin. Keduanya membintangi drama berjudul Personal Taste. Personal Taste adalah drama garapan Son Hyeong-Seok dan No Jong-chan yang dirilis pada 31 Maret 2010. Naskahnya ditulis oleh Lee Sae-In dari novel Kim Hee-ju. Drama bergenre komedi romantis tersebut ditayangkan melalui stasiun channel MBC dan total ada 16 episode. 1Sinopsis Drama Personal Taste bercerita tentang seorang perempuan ceroboh bernama Park Kae In yang diperankan Son Ye-jin. Park Kae In memiliki kisah cinta yang miris. Sang pacar ternyata yang bernama Han Chang-Ryul Kim Ji-Suk ternyata menghianatinya dan malah menikah dengan sahabat Park Kae In yang sudah 10 tahun dikenalnya. Lee Min-ho & Son Ye-jin Baca Drama Korea - Pachinko 2020 Baca Drama Korea - Hospital Playlist Season 2 2021 Ia sangat depresi akan kenyataan ini. Belum hilang depresinya, ia malah ditipu oleh rekan kerjanya. Rekannya tersebut menggunakan rumah Park Kae In sebagai jaminan utang. Di sisi lain, ada seorang pria bernama Jeon Jin-Ho Lee Min-ho. Dia adalah seorang arsitek yang selalu bersih dan berpenampilan sangat rapi. Jeon Jin-Ho bercita-cita menjadi arsitek sukses agar bisa mengambil rumah peninggalan ayahnya yang direbut oleh ayah Han Chang-Ryul. Jeon Jin-Ho dan Han Chang-Ryul adalah rival yang sering berebut tender. Jeon Jin-Ho sedang mengejar sebuah proyek design untuk Direktur Choi Do Bin. Setelah Jin Ho berhasil mendapat clue design seperti apa yang dibutuhkan direktur, Jin Ho jadi tertarik dengan design traditional yang terkenal dengan nama Sanggojae. Ketika Jeon Jin-Ho sedang mencari informasi tentang Sanggojae, tak disangka ternyata Sanggojae merupakan rumah milik ayah Park Kae In. Son Ye-jin & Lee Min-ho Baca Drama Korea - Full House 2004 Baca Drama Korea - 49 Days 2011 Untuk bisa mempelajari lebih detail design Sanggojae, Jeon Jin-Ho memutuskan untuk menyewa kamar di rumah Park Kae In. Park Kae In yang sedang butuh uang karena banyak uutang akhirnya menerima Jeon Jin-Ho untuk tinggal di rumahnya. Jeon Jin-Ho akhirnya berhasil tinggal di rumah Sanggojae milik Park Kae In meski ia rela dianggap menyimpang agar Park Kae In tidak risih dengan kehadiran Jeon Jin-Ho di rumahnya. Setelah beberapa lama Jeon Jin-Ho tinggal di rumah Park Kae In keduanya menjadi dekat. Jeon Jin-Ho selalu membantu setiap masalah yang dibuat Park Kae In karena kecerobohannya. Jeon Jin-Ho juga mengajari Park Kae In bagaimana menjadi wanita yang anggun. Mengajari memasak, membersihkan rumah, dan lainnya. Park Kae In pun mulai menyukai Jeon Jin-Ho meski ia tahu dia adalah seorang pria yang menyimpang. 2Pemeran Son Ye-jin sebagai Park Kae-in Lee Min-ho sebagai Jeon Jin-ho Ji-seok Kim sebagai Han Chang-ryul Ji-hye Wang sebagai Kim In-hee Eun-seo Choi sebagai Na Hye-mi Yun Eun-hye sebagai Yoon Eun-soo Seul-ong im sebagai Kim Tae-hoon 3 Baca lengkap soal drama terbaru Lee Min-ho di sini

episode2 recap Kae-in stands agape in front of her ex-boyfriend Chang-ryul and ex-roommate/ex-friend In-hee, stunned at their Affront to Human Decency, also known as their wedding. Kae-in looks more hurt and betrayed by In-hee, who as her friend and you know, a human being , should seem more remorseful than if she had stolen your parking space
Episode 2 Kae in shock. "Kapan ?" ia tanya pada In hee. Awalnya In Hee merasa bersalah tapi ia berkata, akulah yang akhirnya dipilih Chang Ryul dan aku memutuskan untuk menjalani pernikahan ini. Chang Ryul masih merasa menyesal, tapi In Hee berkata, apa orang yang berkencan harus menikah? Young Sun tidak tahan lagi, ia berteriak, "Kim In Hee" lalu langsung menyerang In Hee. Petugas keamanan dan sekretaris Chang Ryul membawa mereka pergi. Jin Hoo dan Sang jun hanya bisa merasa kasihan pada Kae In. Kata Jin ho, ini fantastik..Han Chang ryul sedang membakar dua sisi lilin. Kae In dan Young Sun dibawa ke ruang sound system dan tanpa mereka sadari anak young Sun mengutak-atik perangkat sound system. Tepat saat Kae In berkata..pria yang menikah hari ini adalah pacarku dan wanita nya adalah orang yang selama 10 th ini menjadi teman baikku. Young Sun langsung berkata, kau tidak sadar? kau benar2 bodoh! Dasar perempuan jalang, ia selalu merebut pacar orang, dan dari semua pria di dunia, mengapa memilih pacar teman baiknya?! Dan semua itu terekam... ke semua ruangan. Di gedung itu ada pasangan lain yang menikah. keduanya kaget sekali dan langsung keluar. Kae in dan Young Sun menyadari apa yang dilakukan anaknya dan langsung keluar. Di luar, semua pasangan tegang dan marah2. Saat bertemu pasangan Chang ryul-In hee, Kae in hanya minta maaf telah merusak harinya dan ia mengucapkan selamat. Young Sun masih murka pada In hee. Young Sun sempat menampar In hee. Kae in dan Young Sun jalan pulang dan mereka berpisah, Kae in jalan sendirian. Sementara itu Jin Ho mengejar Do Bin dan sengaja menabrak mobil Do Bin yang berada di parkiran untuk mendapatkan kontak. hihi... In hee dan Chang Ryul bertengkar, Chang ryul terpengaruh kata2 Kae in yang ia dengar lewat intercom dan mereka bertengkar, In hee tidak mau pergi bersama Chang ryul dan pergi sendiri. Pernikahan batal. Ayah Chang Ryul marah dan memukulnya , ia berkata jangan panggil aku ayah jika kau tidak melakukan hal yang pantas sebagai anak! Kae in ada di penyeberangan, saat lampu berubah hijau ia tidak jalan, dan baru mulai melangkah saat lampu akan menjadi merah kembali. Di jalan, Jin Ho melihat Kae in jalan sendirian dengan pandangan kosong dan membuat kemacetan. Kae In tidak peduli ia terus jalan sambil menangis. Jin ho dan Sang jun tiba di kantor. Sang jun mendapat info jika proyek itu tidak jadi menunjuk arsitek asing tapi proposal harus terbuka, Jin Ho senang, jika demikian mereka bisa bersaing dengan adil. Tae hoon menunggu mereka dan ingin mendapatkan pekerjaan-nya lagi. Ia bahkan berkata ia punya rahasia memenangkan tender museum, Jin ho tertarik, Tae hoon berkata, "Hyung apa kau pernah dengar rumah bernama Sang-go-jae?" Di rumah Kae In Sang Go Jae, ada rentenir mencari Won Ho. Ternyata, Won ho hutang pada rentenir itu dengan jaminan rumah. Sehingga Kae In setelah dari pernikahan Chang ryul harus menghadapi kenyataan bahwa ia berhutang 10 juta Won atau Rp 100 juta, kalau Kae In tidak bisa bayar, ia akan kehilangan rumahnya! Bahkan karena bunga sekarang total hutangnya 30 juta Won dan jatuh tempo 2 April 2010. Astaga.... Jin Ho mendengarkan Tae Hoon, menurut ayahnya, kepala perusahaan MS yang memiliki museum jatuh cinta dengan rumah tradisional Korea. Dia sudah meminta Prof Park untuk membuat design museum tapi ditolak, jika Jin Ho bisa mengintip ke dalam Sang Go Jae, maka ada kemungkinan kita bisa memenangkan tender museum. Kae In duduk sendirian dan ia mendapat telp, ia pikir Lee Won ho, ternyata ayahnya. Kae in kaget, apalagi saat ayahnya tanya apa ada masalah? Kae In menjawab tidak ada. Kae In memastikan apa ayahnya benar akan pulang bulan Agustus dan setelah telp ditutup Kae in berkata, "Jika ayah pulang, mati aku." Kae in masuk ke kamar kosong In Hee dan ia menghela nafas. Kae In menelepon Young Sun. Young Sun datang dan mengira Kae in bersedih, hanya..saat Young Sun melihat lagi, ternyata Kae in makan nasi campur. Young Sun hanya bisa menasihati agar Kae In terus terang saja pada ayahnya. Hubungan Kae In dan ayahnya tidak begitu baik. Young Sun hanya berkata, mengapa oh mengapa ayahmu harus mencintai ibumu seperti itu? Ayah Kae in masih bersedih atas kematian ibu Kae In. Jin Ho mempelajari beberapa foto tentang Sang go Jae, dan Sang jun datang dengan informasi bahwa arsiteknya membangun rumah itu untuk isteri yang dipujanya, tapi isterinya meninggal, sejak itu ia hidup dan mengajar di luar negeri. Hanya putri tunggalnya yang tinggal di Sang Go Jae. Sang jun berkata ini bagus, dengan pesona Jin ho, maka ia tidak akan kesulitan merayu gadis itu agar bisa masuk ke Sang go jae. Sang jun juga berkata ibu gadis itu terkenal sangat cantik, maka gadis itu juga pasti sangat cantik. Jin ho memutuskan akan mengunjungi Dan art gallery besok dan Sang jun boleh mengikuti gadis itu. Kae in duduk memainkan kursi mainan kecil dan ia ingat saat di buaian ibunya, Kae in berkata, "Aku ingin ayah memberiku pengakuan, tapi akhirnya aku seperti ini lagi, tapi hari ini aku boleh menangis kan?" Ijinkan aku menangis hanya untuk hari ini saja lalu aku akan membuang semuanya dan bangkit lagi, bu..lagipula aku adalah putrimu yang pemberani Kae In. Kae In menangis, "Ibu..." Paginya, Kae in berbicara dengan seseorang di telp, ternyata ia bicara dengan layanan hoki seperti Mama Loreng yg tdk akan memberikan jawaban dsb, Kae In akan mendapat penyelamat dari timur. Kae In, "Apakah pria?" Peramal, "Bukan pria." Kae In, "Jadi wanita?" Peramal, "Bukan wanita." Kae in pusing apalagi saat menyadari tagihannya. Kae in langsung menutup telp-nya. Sang jun mengetuk pintu dan siap dengan bunga. Ia siap merayu si pemilik rumah agar bisa masuk. Kae in keluar dengan kondisi berantakan dan keduanya langsung shock dan saling mengenali. Sang Jun kaget karena, pertama lingkaran hitam di skitar mata Kae in dan kedua, ia sadar bahwa Kae in adalah wanita dari pesta pernikahan itu. Kae In langsung berkata bukan dan menutup pintu, tapi ia keluar lagi dan memastikan "Apakah kau datang dari timur?" Sang jun langsung menelepon Jin ho, "kita ada dalam masalah besar." Kae in mendapat telp dari toserba dan bertemu dengan manajernya yang bernama...Gu Jun Pyo! Furniture Kae in ditolak karena tidak sesuai dengan selera pasar. Jin ho menemui Do Bin yang sedang bersama ayah Chang Ryul. Ayah Chang ryul pura2 ramah pada Jin ho sebagai putra mantan atasannya. Ayah Chang Ryul pura2 menegur Jin ho mengapa tidak pernah berkunjung ke rumah dan mengajak Jin ho makan siang bersama karena ia sudah seperti anaknya sendiri. Tapi Jin Ho menolak. Do bin berkata ia akan menunggu proposal Jin ho. Saat choi Do Bin berlalu, ayah Chang ryul berkata pada Jin Ho, bahwa anak muda dengan semangat itu bagus, hanya ia harus bisa membedakan antara semangat dan kebodohan. Kae In dan young Sun kembali dari supermarket itu dengan truk penuh furniture Kae In. Kae in melihat Won Ho di depan rumah, dan Jin ho kebetulan juga di sekitar Sang go Jae. Won Ho menyadari kedatangan Kae in dan lari. Kae in mengejar dan Jin Ho mengikuti mereka. Kae in tidak bisa lari dan terkilir. Ia minta Jin ho menangkapkan Won Ho untuknya. Akhirnya Won ho tertangkap dan Won ho mengaku bahwa ia menghabiskan semua uang pinjamannya dan tidak bisa menjelaskan pada Kae In. Kae In awalnya marah tapi justru merasa kasihan pada Won ho. Mereka pergi ke restauran dan bahkan Kae in membelikan makan siang untuk Won ho. Kae In berkata ayahnya akan kembali lebih cepat dari yang ia kira, ia perlu uang sekarang dan Kae In berpikir mengenai menyewakan kamar In hee. Jin ho yang selama ini mengikuti mereka, menjadi tertarik. Won ho berkata akan ke kamar kecil dan kabur. Kae in menunggu, lalu ia mencari Won ho, dan kaget saat menyadari Won ho kabur. Jin Ho mendekatinya dan berkata, "Apa kau ini idiot?" Jin Ho menyadari kaki Kae in yang terkilir dan ia membawa Kae In ke RS, tidak menghiraukan protesnya dan bahkan membayar tagihan RS-nya. Kae in mencurigai motivasi Jin Ho, mengapa menjadi baik dan Jin Ho mencoba mengajar Kae in untuk berterima kasih. Jin Ho berkata daripada membayarnya, mengapa Kae In tidak mengijinkannya melihat rumah Kae In. Jin Ho berkata ia mencari tempat tinggal baru dan kebetulan mendengar pembicaraan kalian. Kae In semakin curiga, pria dan wanita, tinggal seatap, kita tidak bisa melakukan itu. Kae in tidak mengijinkan Jin Ho melihat Sang go Jae. Mereka sampai di rumah dan Jin ho masih mencoba meyakinkan Kae In, tapi tidak berhasil. Young Sun membuka pintu dan setelah melihat Jin ho, ia segera minta Jin Ho menunggu dan menarik Kae in. Young Sun membujuk Kae In untuk mengubah pikirannya. Mengapa Kae in harus menolaknya, Kae in butuh uang dan teman, dia punya uang dan butuh kamar. Young Sun mengingatkan, bukankah Jin Ho itu gay? Kae In bertanya2, apa bisa berhasil. Kae in menjadi tertarik dengan ide serumah dengan pria gay, Jin ho bisa memasak, menjadi teman belanja, dan bahkan bisa facial bersama. Akhirnya Kae In bersedia memberi kesempatan dan Young Sun mengundang Jin ho masuk. Jin Ho langsung jatuh hati pada rumah itu. Perpaduan serasi antara modern dan tradisional. Jin Ho berkata pada Sang jun di kantor, ia akan tinggal serumah dengan Kae In. Sang Jun tidak percaya Jin ho berhasil. Sang jun berkata jika Kae in menyukainya, Jin Ho maju saja. Jin ho berkata itu tidak akan terjadi. Sementara itu Young Sun dan Kae In masih mengagumi Jin Ho. Dan akhirnya, Kae in, Young Sun, Sang jun, dan Jin Ho bertemu di Sang go Jae untuk tanda tangan kontrak. Sang jun dan Young Sun-lah yang mengurus kontraknya sedang Jin ho dan Kae in tetap dingin saja. Setelah segel dibubuhkan, Jin ho minta Kae In menjaga kebersihan. Kae In menyetujuinya dan ia juga minta Jin ho menjaga batas2 di dlam rumah. Sang jun berkata Jin Ho sudah seperti adiknya sendiri dan ia mengelus lutut Jin Ho. Gerakannya itu semakin meyakinkan kedua wanita itu bahwa mereka pasangan gay. Tapi baik sang Jun maupun Jin Ho tidak menyadarinya. Mereka langsung menuju kamar Jin ho untuk berbenah. Jin Ho terluka kakinya dan Sang jun mau menolongnya, tapi ini yang di dengar Young Sun dan Kae in dari luar kamar, Sang Jun, "Buka celanamu...jangan khawatir, aku akan pelan2..oke, aku akan masuk.." Young Sun merasa hubungan mereka mengagumkan tapi Kae in ingat pada Tae hoon dan ia menyangka Jin ho ganti2 pasangan. In Hee kembali dari bulan madunya dan ia pindah ke tempat barunya, hanya saja Chang ryul sudah terlanjur di sana, karena diusir ayahnya. Mereka bertengkar dan akhirnya In hee pergi lagi. Jin ho berkeliling rumah Kae in dan masuk ke ruang kerja ayah Kae In, Jin ho mengintip beberapa lembar cetak biru. Sementara Jin Ho bicara di telp dengan ibunya, Kae In menyelinap ke dalam ruangan seperti hantu dan mengejutkan Jin Ho. Kae In membawa gergaji besar di tangannya, Kae In mengingatkan semua pelanggaran akan dikenakan hukuman dan membuat Jin ho menjerit ketakutan dan lari. Ternyata In Hee kembali ke Sang go Jae! Kae In kaget, In hee ingin kamarnya kembali, Kae in sudah merusak pernikahannya, In hee tidak benar2 bersama pacar Kae in, maka yang lalu biarlah berlalu. Kae in tidak percaya In hee berani datang ke Sang Go jae, mereka lalu berkelahi, Jin Ho jadi keluar kamar dan mengeluhkan keributan ini. In hee tidak percaya Kae In menyewakan kamarnya pada pria lagi. In Hee bahkan dengan tanpa malu menasihati Kae in bagaimana seharusnya Kae in hidup. Kae in membalas, In Hee pasti tertarik pada teman barunya karena In hee ingin mencuri pria darinya, dan In Hee berkata bahwa ia bisa mendapatkan pria mana saja, tidak ada pria yang menolaknya. Kae in yakin sekali kali ini ia bisa membuat In hee diam, Kae in berkata kau bisa mencoba ribuan tahun untuk menggoda Jin Ho. Itu tidak akan berhasil. Karena dia Gay! ============================================================= Sinopsis Drama Korea Personal Taste Episode 1 Sinopsis Drama Korea Personal Taste episode 3
SinopsisPersonal Taste : Drama Korea ' Personal Taste' menceritakan kisah seorang pria bernama Jeon Jin Ho (Lee Min Ho). Jeon Jin Ho adalah seorang cowok straight yang berpura-pura menjadi gay agar menjadi Park Gae In (Son Ye Jin) sekamar. ia memiliki hobi berorganisasi dan menyetrika, dan dia dikenal untuk poker face. Kae-in dalam keadaan syok menuju altar tempat In-hae dan Chang-ryul menikah. Semua orang kaget melihat Kae-in. Chang-ryul dan In-hae juga kaget serta tak menyangka Kae-in datang kesana. Kae-in membuka penutup muka In-hae dan tertunduk tak menyangka semua itu benar. “Maaf” kata terbata-bata “Maaf? Bukankah ini kata yang diucapakan ketika seseorang tidak sengaja mengijak kaki seseorang di bus? Kapan kalian memulainya?”.“Apa ini sangat penting? Chang-ryul sudah memilihku dan mau menikah denganku” kata In-hae sedikit kesal. Kae-in jadi seperti orang ling-lung dan syok. Chang-ryul berusaha membujuk Kae-in untuk pergi dulu dan kelak ia akan menyerahkan dirinya pada Kae-in. In-hae marah Chang-ryul berkata apa? Jadi temanmu harus menikahkah?” kata tak bisa tinggal diam, ia mendekati mereka dan memarahi In-hae serta mau memukulnya tapi Chang-ryul berhasil mencegahnya. Chang-ryul minta sekretaris Kim memanggil keamanan. Kae-in hanya tertunduk ling-lung saat keamanan menyeret dia dan Young-soon keluar. In-hae tidak peduli ia minta pernikahannya tetap dilanjutkan.“Perempuan jahat keluar kau…” teriak Young-soon marah. “Perempuan ini. Bukankah perempuan itu? kenapa dia masih datang cari masalah di sini” tanya Sang-joon pada Jin-ho.“Mungkin masalah selingkuh lagi” kata Jin-ho senang melihat pernikan Chang-ryul ketakutan ia melirik ayahnya yang berdiri karena marah dan malu.“Cepat mulai” kata Chang-ryul kemudian pada pembawa acara. Kae-in dan Young-soon dibawa ke ruang keamanan yang juga ruang operator. Kae-in dan Young-soon didudukan di kursi.“Sebelum pernikahan selesai, pastikan mereka tidak meninggalkan tempat ini. Mengerti?” kata asisten Kim pada petugas Young-soon menuju meja operator dan main-main tombol di sana. Asisten Kim mengenali Kae-in dan mengambil foto yang diberikan Chang-ryul tadi, dan ternyata fotonya terkena kotoran sehingga ia mengira Kae-in punya tahi lalat, ia jadi kesal sendiri memarahi Kae-in “Kau sudah lihat kan? Han Chang-ryul adalah orang jahat. Masalah sudah begini, kau malah mau dipermainkan dia”.Kae-in terlihat bingung, ia lalu mencoba kembali ke acara pernikahan tapi tak bisa karena ada banyak petugas keamanan. Anak Young-soon memencet tombol lagi. Kae-in berkata sedih “Lelaki yang menikah sekarang adalah lelaki yang sampai kemarin pacaran denganku”.Suara Kae-in terdengar ke seluruh ruangan pernikahan di gedung tersebut. Semua pasangan yang akan menikah hari itu kaget dan berhenti melakukan upacara pernikahannya.“Dan pengantin perempuan adalah teman baikku. Dia bilang mau menikah makanya aku datang mengucapkan selamat pada mereka. Semoga mereka bahagia dan aku masih membuatkan dia ranjang” kata Kae-in lagi.“Bodoh mereka sudah begini. Kamu malah tidak tahu apa-apa, masih datang kesini. Perempuan jahat, permainkan begitu banyak lelaki kenapa terakhir malah menikah dengan pacar teman sendiri” kata Young-soon jengkel. Sementara itu di tempat pernikahan lain mempelai wanita marah dan pergi dari altar setelah mendengar perkataan Kae-in dari speaker ruangan, si mempelai pria berusaha mengejar dan mencoba menjelaskan tapi gagal. “Bukankah beberapa hari lalu ia bilang masih pacaran dengan tuan Young-jun” kata mempelai wanita berhenti dan berkata bukan dia.“Bukan tuan Young-jun atau tuan Dong-jiang kan? Pacar terlalu banyak sampai aku pusing” kata Young-soon yang juga mendengarnya jadi kesal, Chang-ryul melirik In-hae. Para tamu ribut lagi dan ayah Chang-ryul sudah sangat kesal akhirnya pergi dari sana. Sang-hoon senang mendengar itu semua. Lelaki dingin yang berada pada pernikahan In-hae ternyata adalah Choi Do-bin pemilik proyek museum Damn. Ia juga pergi meninggalkan tempat itu. Jin-ho melihatnya, ia dan Sang-joon akhirnya juga ikut keluar mengejarnya. “Bukankah itu orang-orang Mirae perusahan Chang-ryul?” kata Sang-joon melihat segerombolan orang mendekati Do-bin tapi dicuekin.“Bukankah katamu kau punya kenalan di gedung Meishu?” tanya Jin-ho.“Meishu? Ya tentu” kata Sang-joon.“Bantu aku cari tahu sesuatu nanti ku telepon?” kata Jin-ho lalu pergi terburu-buru. Sementara itu Choi Do-bin menunggu lift untuk turun. Mempelai pria dan perempuan yang tadi bertengkar segera pergi menuju ruang operator.“Kalian sedang buat apa? Sekarang semua ruang pernikahan sedang mendengarkan ucapan kalian” kata seorang pegawai gedung dan Young-soon terkejut.“Hey bocah!” kata asisten Kim memanggil anak melindungi anaknya, lalu melihat para mempelai menuju kesana. Ia lalu menarik Kae-in untuk pergi dari sana, tapi terlambat para mempelai telah sampai dan minta penjelasan dari mereka.“Bukan… bukan… maaf” kata Young-soon. Kae-in bingung tak tahu harus bagaimana. Young-soon lalu mengajak Kae-in pergi tapi mereka malah berpapasan dengan In-hae yang pergi dari pernikahannya dan sedang dikejar-kejar Chang-ryul.“Sekarang hatimu sudah lega kah?” kata In-hae kesal.“Kau seharusnya memberitahuku dari awal. Maaf sudah mengganggu pernikahanmu” kata Kae-in terbata-bata.“Tidak apa-apa, kelak aku tak akan merasa bersalah padamu lagi” kata In-hae dingin.“Bocah ini” kata Young-soon marah dan menampar In-hae bagus… rasain.“Kamu mau merasa bersalah selamanya, bocah?” kata Young-soon marah lalu mengajak Kae-in pergi dari sana. Jin-ho turun dengan tangga ia berlari sambil berteleponan dengan Sang-joon. Jin-ho sampai parkiran ia menaiki mobilnya dan pergi mencari mobil Do-bin dengan berbekal nomor plat dari Sang-joon. Do-bin naik lift turun. Jin-ho menemukannya. Do-bin sampai di parkiran. Di jalanan Young-soon masih kesal sehingga mengomel sendiri “Bagaimana bisa demi seorang lelaki mengkhianati teman puluhan tahun. Mungkin kau terlalu lemah makanya bisa dikerjai orang seperti mereka”.“Young-soon” panggil Kae-in.“Apa? Katakanlah” kata Young-sun.“Saya jalan sendiri saja mulai dari sini” kata Kae-in.“Kenapa? Tak masalahkan kalau saya disamping?” kata Young-sun lagi.“Tidak masalah, jangan cemas” kata Kae-in.“Benarkah? Ada masalah?” tanya Young-sun.“Tentu ada masalah kalau kau bisa tidak ada masalah? Saya pergi dulu” kata Kae-in sedikit bingung kenapa Kae-in malah marah dengannya. Jin-ho menabrak mobil Do-bin dan sedang memberikan kartu namanya di mobil Do-bin saat Do-bin datang.“Apa ini?” tanya Do-bin.”Maaf. karena saya jalan terlalu buru-buru jadi tak sengaja menabraknya. Maaf sekali” kata Jin-ho sedikit takut untuk hanya bersikap dingin dan berkata “Sudahlah. Kamu tinggalkan cara kontak saja dan bisa pergi. Kasus dream art center yang kamu rancang tinggalkan bayangan yang sangat dalam buat saya” kata kaget Do-bin mengenalinya.“Hari ini agak tidak bebas. Lain hari kau harus hubungi saya” kata Do-bin sambil mengeluarkan kartu dengan hormat menerimanya. In-hae kesal ia menghancurkan dekorasi pernikahan yang ia temui dan ia sedang mencoba pergi dari gedung pernikahn tersebut. Chang-ryul mencoba mencegah dan berkata bahwa ia telah bilang pada Kae-in dan sudah memberikan undangannya. Tapi In-hae tak mau dengar ia berkata, ia menjadi malu sekali dan semua karena Chang-ryul. ia juga berkata bahwa Chang-ryul seorang pembohong. Chang-ryul tak terima ia juga menyalahkan In-hae karena ia juga berbohong tentang masalah Young-joon pacar lain yang dibilang Young-sun. Chang-ryul mencoba merayu dan berkata ia tidak akan mempermasalahkan masa lalu asal mereka sekarang bersama. Tapi In-hae terlalu kesal, ia minta tiket bulan madu pada Chang-ryul. Chang-ryul menyerahkan tiket itu dan berkata dengan senang bahwa mereka sebaiknya memang pergi bulan madu dulu baru menikah kemudian we apa ini... In-hae tambah kesal dan hampir memukul Chang-ryul. Ia berkata, ia sudah gila jika mau pergi dengan Chang-ryul. In-hae lalu naik mobil pengantin dan pergi dari sana.“Sukurlah tidak ditampar” kata asisten Kim, tapi tiba-tiba seseorang melempar sesuatu pada Chang-ryul dan menamparnya. Orang itu adalah ayah Chang-ryul, ia marah “Sebagai lelaki sejati, tidak ada perempuan lain kah? Menikah dengan perempuan seperti ini”.“Ayah” kata Cahng-ryul kaget.“Ayah? Anak harus ada bentuk anak juga baru ada ayah, makanya kamu jangan penggil saya ayah tahu?” kata ayah Chang-ryul sebelum hanya bisa Kim mendekatinya dan berkata “Saya kasihan tadi ditinggalin istri sekarang pun tidak bisa pangggil ayah”.Mendengar itu Chang-ryul malah jadi marah dan menyalahkan asisten Kim yang membiarkan Kae-in masuk. Kae-in yang masih syok dengan kejadian tadi menyebarang jalan dengan pelan sambil memikirkan kejadian tadi sehingga ia hampir tertabrak. Jin-ho yang berkendara pulang dengan Sang-joon melihat Kae-in dengan iba melihat Kae-in menagis dijalanan. Saat sampai di kantor Sang-joon bercerita bahwa proyek museum Damn ini mulanya akan diserahkan pada arsitek luar negeri tapi tidak jadi dan ketua Choi akan membiarkan arsitek luar itu untuk menjadi juri. Sang-joo berkata pada Jin-ho jika itu benar, ini akan membuat persaingan akan berjalan dengan jujur. Tiba-tiba Tae-hoon datang, Sang-joon berkata Tae-hoon sudah kalah taruhan seharusnya ia tidak datang lagi ke kantor. Tapi Tae-hoon bersikeras tak mau keluar, Jin-ho menyuruh Sang-joon memidahkan meja Tae-hoo keluar. Tae-hoon berusaha mencegahnya, tapi Sang-joon tak peduli ia mengancam tidak akan menggaji Tae-hoon. Sang-joo lalu masuk keruangan Jin-ho dan menguncinya. Tae-hoon menyusul dan menggedor-gedor pintu sambil berkata kalau ia punya informasi tentang proyek museum Damn. Tapi Sang-joon dan Jin-ho tak peduli. “Pernah dengar Sang Go-je kah?” kata Tae-hoon, Sang-joon dan Jin-ho menoleh tertarik. Di rumah Kae-in beberapa rentenir datang mencari Won-ho. Won-ho sendiri bersembunyi tak jauh dari sana, ia berusaha menelepon Kae-in untuk memberi tahu agar tidak pulang ke rumah dulu. Tapi Kae-in yang sudah hampir sampai rumahnya tidak mau mengangkat telepon dari Won-ho lagi. Won-ho meninggalkan pesan, ia minta maaf karena telah meminjam uang 10 juta dibelakang Kae-in dan berjanji akan mengembalikannya. Salah seorang rentenir melihat Won-ho dan mengejarnya. Para rentenir meninggalkan surat peringatan di rumah Kae-in. Kae-in sampai rumah dan melihat beberapa surat berserakan dihalamannya. Kae-in mengambil semuanya. Ia melihat undangan Channg-ryul dulu dan sadar Chang-ryul orang yang seperti apa, kemudian membaca surat peringatan dari rentenir. Kae-in kaget ia langsung bergegas masuk rumah mencari sertifikat rumahnya tapi sudah tak ada dan mendapatkan surat perjanjian Won-ho dengan rentenir. Kae-in kesal ia berusaha menelpon Won-ho tapi tak kantor Jin-ho, Tae-hoon berkata kalau ayahnya adalah teman bos gedung Meishu sehingga tahu kalau bos itu menyukai rancangan Prof. Park dan meminta tolong ia merancangkan proyek musem tapi di tolak, tapi tetap menyukai rancangan Prof. Park. Jin-ho meminta Sang-joon menyelidiki tentang Sang Go-jae. Ayah Kae-in menelepon dan mengatakan kalau ia akan pulang bulan Mei, Kae-in kaget dan jadi panik karena dengan keadaannya sekarang ia bisa di marahi ayahnya. Kae-in melihat tabungannya tapi uangnya tak cukup ia lalu berlari ke kamar In-hae. Dan saat sampai di sana ia baru sadar In-hae sudah pergi. Lalu Young-soon meneleponnya, Kae-in bercerita tentang keadaannya sehingga Young-soon datang untuk melihat keadaan Kae-in. Tapi Keadaan Kae-in jadi aneh ia mengenakan baju jaket dengan tutup kepala dan makan dengan lahap di tempat yang gelap. Kae-in senang Young-soon datang, ia lalu mencoba untuk pinjam uang, tapi Young-soon menghindar dan berkata kalau mereka bukan saudara. Kae-in kesal dan menyuruh Young-soon pergi saja. Young-soon mengusulkan Kae-in menceritakan hal yang sebenarnya pada Ayahnya, Kae-in kesal karena Young-soon tahu hubungannya dengan ayahnya tak begitu baik. Young-soon jadi heran dengan hubungan ayah-anak ini dan kenapa Ayah Kae-in begitu mencintai ibu Kae-in. Kae-in jadi tersinggung. Young-soon minta maaf dan beralasan ia merasa kasihan pada Kae-in karena Kae-in hanya mempunyai ayahnya tapi hubungan mereka malah tidak baik. Jin-ho membaca buku tentang Sang Go-jae, Sang-joon bercerita bahwa kabarnya ketika Sang Go-jae sudah hampir selesai dibangun, istri Prof. Park meninggal. Dan 30 tahun setelah itu berita tentang Sang Go-je tak pernah keluar lagi. Sang-joon melihat Jin-ho begitu tetarik dengan Sang Go-je ia lalu bertanya apa yang membuat Jin-ho tertarik. “Prof. Park sekarang tinggal di Inggris, lalu siapa yang tinggal di sana sekarang?” tanya Jin-ho heran. “Kabarnya anak perempuannnya tinggal di sana” kata Sang-joon enteng. Tiba-tiba Sang-joon dapat ide jika anak Prof. Park perempuan ia menyarankan Jin-ho turun tangan sendiri, karena dengan ketampanan Jin-ho ia pasti bisa menarik perhatian anak itu. “Jangan bicara sembarangan, konsentrasi lah!” kata Jin-ho kesal. Sang-joon berkata ia sungguh-sungguh dan berkata kalau kabarnya istri Prof. Park itu cantik, jadi ia merasa anak Prof. Park juga pasti cantik seperti ibunya. Jin-ho tak peduli ia berkata, ia akan pergi ke gedung Meishu besok dan menyuruh Sang-joon datang ke Sang Go-jae lihat-lihat. Kae-in bermain miniatur kursi goyang ia teringat ibunya dan berkata pada dirinya sendiri “Aku sangat ingin mendapat pengakuan dari ayah, sehingga begitu berusaha dengan keras tapi akhirnya malah jadi seperti ini. Hari ini saya bisa menangis, jadi biarkan hari ini saya lemah. Besok pagi saya akan tabah lagi ibu. Saya anak ibu yang paling tabah Kae-in. Ibu…”. Kae-in menangis semalaman hari itu. Keesokan harinya Kae-in menelepon seorang peramal. Ia bercerita tentang keadaannya, si peramal bilang seseorang dari timur akan berjasa bagi hidup Kae-in kelak. Kae-in bertanya apakah orang itu perempuan atau pria. Si peramal bilang tidak laki-laki atau perempuan, Kae-in jadi bingung. Peramal kesal karena Kae-in curiga padanya, Kae-in beralasan saat ini ia terlalu sial jadi harus hati-hati padahal peramal itu hanya seorang pengguna internet biasa.. kasihan banget sih. Kae-in bertanya berapa yang ia harus bayar untuk konsultasi itu, peramal bilang 50 detik pertama gratis, Kae-in lega. Tapi peramal bilang lagi setelah 50 detik itu setiap 30 detik bayar 1500 won. Kae-in kaget, ia langsung meihat sudah berapa lama ia menelpon. Ia tambah kesal karena sudah tak punya uang lagi tapi ia teringat kata peramal itu “Sebelah timur…”. Lalu tiba-tiba ada suara bel, Kae-in membuka pintu rumahnya dan ternyata yang datang adalah Sang-joon yang datang dengan membawa dan Sang-joo kaget melihat masing-masing. “Kau.. kau bukahkah yang datang ke pernikahan kemarin”.“Bukan” kata Kae-in sambil menutup mukanya dan masuk ke dalam lagi karena masih kaget dengan pertemuan itu, ia lalu sadar kalau Kae-in adalah anak Kae-in keluar lagi, Sang-joon kaget melihatnya. Kae-in bertanya apa Sang-joon berasal dari timur. Sang-joon berkata bukan, Kae-in kecewa dan masuk rumah lagi tapi keluar lagi dan berkata “Sebaiknya kamu tinggalkan lelaki tak normal itu saja, kelihatannya kamu dibohongi”.Kae-in masuk lagi, Sang-joo bingung dan mengira Kae-in jadi gila karena kejadian kemarin, tiba-tiba ada telepon dari Jin-ho. Sang-joon berkata ia sudah sampai di Sang Go-he tapi ada sedikit masalah dan akan pergi menemui Jin-ho untuk menjelaskannya. Kae-in mendapat telepon dari pemilik toko yang memesan mejanya waktu pameran dulu. Mereka minta untuk bertemu dan Kae-in dangan senang menyetujuinya. Tapi saat mereka bertemu, ternyata pihak toko berkata mereka ingin membatalkan pemesanan, Kae-in jadi sangat tambah datang ke gedung Meishu dan bertemu dengan Do-bin yang sedang jalan dengan ayah Chang-ryul. Ayah Chang-ryul terlihat tidak senang bertemu Jin-ho. Do-bin merasa ada yang aneh, ayah Chang-ryul lalu berpura-pura baik pada Jin-ho dan mengajaknya makan bersama dengan Do-bin. Tapi Jin-ho menolak dengan halus. Ayah Chang-ryul bertanya ada urusan apa Jin-ho datang kesana, ia hanya berkata ada urusan yang harus diurus. Do-bil lalu bilang bahwa kantor M-nya Jin-ho juga ikut tender gedung Chang-ryul kaget dan sebelum pergi dengan Do-bin ia berkata “Anak muda baik dengan orang adalah baik, tapi harus mengerti keadaan diri. Saya bilang begini bukan tertuju padamu”.Jin-ho kesal karena ia tahu itu memang untuk dirinya. Jin-ho teringat saat ia dan ibunya harus pergi meninggalkan rumahnya yang diambil ayah Chang-ryul. Tiba-tiba Sang-joon datang membuyarkan lamunan Jin-ho itu. Sang-joon heran kenapa ketua Choi Do-bin jalan dengan ketua Han Ayah Chang ryul, ia curiga ketua Han ingin berbuat curang seperti proyek Dram art kemarin. Jin-ho tak mau membahasnya dan bertanya bagaimana dengan hasil penyelidikan Sang Go-jae. Sang-joo berkata ada masalah besar dan jika Jin-ho tahu ia akan merasakan goncangan seperti terjadi gempa besar.“Apa maksudmu?” kata Jin-ho tak mengerti.“Perempuan itu adalah anak perempuan yang kita cari itu. perempuan yang mengahancurkan pernikahan Chang-ryul, perempuan yang rancangannya sangat aneh adalah anak perempuan Prof. Park” kata Sang-joon.“Apa?” kata Jin-ho kaget.“Rumah yang 30 tahun tidak dibuka untuk umum lagi masih di tangan perempuan itu. Menurutmu apa ia akan mengijinkan kita masuk melihat-lihat? Atau kita menyerah saja? Saya tak pernah berkata seperti ini tapi sebaiknya kamu berhenti saja! itu baru benar” kata Sang-joon.“Kita masih belum mencoba” kata Jin-ho.“Kamu… kamu harus tahu kalau kali ini kita gagal kita akan mendapat tekanan yang besar pada perusahaan. Kamu jangan masukan perasaan pribadimu” kata Sang-joon sedikit kesal.“Hyung, saya pasti bisa melakukannya” kata Jin-ho meyakinkan. Chang-ryul sedang sibuk menerima ucapan dari ibu-ibunya, ia berbohong kalau acara pernikahannya berjalan lancar Ibu Chang-ryul ada tujuh orang.. wow. Tiba-tiba ayah Chang-ryul menelepon, Chang-ryul dengan sedikit perasaan takut menerimanya. Ayah Chang-ryul memukul Chang-ryul saat mereka bertemu, ia marah dan menanyakan dimana Chang-ryul bersembunyi selama ini. Chang-ryul beralasan bukankah ayahnya sendiri yang tak mau menemuinya sehingga ia tinggal di apartemennya. Ayahnya kesal dan mau memukul lagi tapi tak jadi, ia lalu bercerita tentang Jin-ho yang juga tertarik dengan proyek museum Damn. Chang-ryul kaget, ia heran kenapa Jin-ho tidak menyerah bersaing dengannya terus. Ayah Chang-ryul khawatir karena taktik mereka kemarin tak dapat digunkan kali ini. Chang-ryul berkata ayahnya tak perlu cemas karena ia tak akan membiakan Jin-ho menang. Chang-ryul lalu mau membahas masalah In-hae, tapi ayahnya langsung marah tak mau membahasnya dan mengancam Chang-ryul Jin-ho datang ke rumah Kae-in tapi Kae-in tak ada di sana. Kae-in sedang mengambil kembali meja-mejanya. Di dalam truk pengangkut meja itu Young-soon prihatin dengan nasib Kae-in, ia menyarankan agar kamar In-hae dulu di sewakan saja. Kae-in kesal ia marah karena ia tak mau melibatkan orang luar lagi dan lagipula bila ayahnya tahu ia akan dimarahi. Young-soon bilang sudah tidak ada cara kain, Kae-in akhirnya mau tak mau menyetujuinya. Won-ho sedang memperhatikan rumah Kae-in dan heran melihat Jin-ho yang memotret rumah itu dari luar. Kae-in dan Young-soon sudah hampir sampai rumah, mereka melihat Won-ho yang sedang mengintip. Kae-in langsung minta turun dari truk dan mengejar Won-ho. Tapi Won-ho terus kabur begitu melihat Kae-in. Melihat Kae-in berlari Jin-ho ikut berlari. Ia menegur Kae-in sambil berlari sehingga Kae-in kaget dan terjatuh hingga kakinya terkilir. Kae-in memohon agar Jin-ho menangkap Won-ho untuknya. Jin-ho merasa kasihan dan berlari mengejar Won-ho. Kae-in dengan kaki terpincang ikut mengejar dibelakang. Jin-ho berhasil memojokan Won-ho, Kae-in datang dan bertanya tentang uangnya. Ia bertanya apakah masih ada sisanya, Won-ho berkata uang itu sudah habis. Kae-in kecewa dan marah pada Won-ho. Kae-in tiba-tiba melihat Jin-ho, ia heran kenapa Jin-ho masih ada disana. Jin-ho ingin minta balasan dari Kae-in sebagai tanda terima kasih. Kae-in semakin kesal pada Won-ho tapi melihat keadaan Won-ho sekarang ia jadi prihatin dan mengajaknya makan. Di restoran Kae-in bercerita ia sangat membutuhkan uang itu karena 3 bulan lagi ayahnya akan pulang. Jin-ho yang juga ada di sana jadi tertarik mendengarkan pembicaraan Kae-in dan Won-ho. Kae-in juga berkata ia terpaksa akan menyewakan kamar In-hae pada orang lain. Jin-ho jadi dapat ide begitu mendengar tentang sewa kamar itu. Melihat keadaan Kae-in sekarang Won-hoo jadi ingin kabur, ia beralasan ingin pergi ke kamar kecil. Kae-in membiarkannya saja, Jin-ho melihatnya heran. Ia menegur Kae-in dan berkata kalau Won-ho sedang berusaha kabur. Mulanya Kae-in tak percaya karena ia tahu Won-ho tak akan bohong, tapi melihat Won-ho keluar restoran Kae-in berusaha mengejarnya tapi gagal karena kakinya masih sakit. Jin-ho menegur Kae-in yang mudah percaya pada orang lain, ia juga menyarankan agar Kae-in pergi ke rumah sakit. Kae-in menolak tapi Jin-ho memaksa. Di rumah sakit Jin-ho membayar biaya pengobatan dan mau mengantar Kae-in, Kae-in jadi heran. Jin-ho berkata jika Kae-in mau mengucapkan terimakasih itu masih kurang. Kae-in lalu berkata ia kan membayar uang perawatannya, Jin-ho berkata bahwa ada cara lain tanpa menggunakan uang untuk berterimakasih kepadanya. Di mobil saat mengantar Kae-in pulang, Jin-ho berkata agar Kae-in membiarkannya masuk dan melihat-lihat Sang Go-jae. Kae-in kaget, darimana Jin-ho tahu nama rumahnya, ia bertanya apa Jin-ho orang suruhan ayahnya. Jin-ho berkata kalau ia tak tahu siapa ayah Kae-in dan beralasan kalau ia sedang mencari rumah dan seharusnya Kae-in membiarkannya masuk. Kae-in kesal karena ia belum menyutujuinya. Jin-ho beralasan kalau Kae-in sekarang sedang membutuhkan seorang penyewa. Kae-in menatap Jin-ho heran, darimana Jin-ho tahu ia sedang mumbutuhkan penyewa. Jin-ho berkata kalau ia mendengranya tadi di sampai rumah, Kae-in langsung mengucapkan terima kasih dan akan membalas budinya lain kali. Jin-ho berkata tidak usah membalasnya, cukup membiarkan Jin-ho masuk lihat rumah itu saja. Kae-in beralasan kalau ia tidak bisa membiarkan orang asing masuk rumahnya, ia kemudian turun dan mau langsung masuk rumah. Jin-ho mengejarnya dan bertanya kenapa Kae-in mau menyewakan rumahnya kalau tidak bisa membiarkan orang asing masuk rumahnya. Kae-in tetap pada pendiriannya ia beralasan tidak berniat mau menyewakannya pada Jin-ho. Jin-ho mengejarnya lagi dan menyuruh Kae-in mempertimbangkannya lagi. Kae-in berhenti di depan pintu masuk ia kaget melihat surat peringatan yang tertempel di pintu itu. Kae-in membuang surat itu dan Jin-ho mengambilnya. Jin-ho heran kenapa Kae-in menggadaikan rumahnya.“Apa kau pijam uang?” tanya kesal dan berkata itu tak ada hubungannya dengan Jin-ho. Jin-ho menasehati Kae-in agar menyelesaikan masalah itu dulu dengan membiarkannya menyewa kamar baru memikirkan hal lain. Kae-in beralasan kalau ia hanya bisa menyewakannya pada perempuan bukan laki-laki. Tiba-tiba Young-soon keluar membukakan pintu. Ia tanya apa Kae-in berhasil mengambil uangnya lagi, Kae-in hanya menggeleng. Young-soon merasa kasihan pada Kae-in, ia lalu melihat kaget dan berkata “Kamu yang ada di pernikahan kemarin kan? Kenapa kalian berdua bisa..”.Kae-in menyuruh Jin-ho pulang saja. Jin-ho minta kae-in mempertimbangkan lagi. Kae-in dan Young-soon masuk rumah, Jin-ho terlihat kecewa tapi tiba-tiba Young-soon keluar dan berkata “Meski aku tak tahu apa yang terjadi, tapi kamu tunggulah disini saya akan menasehatinya”.Young-soon menasehati Kae-in agar membiarkan Jin-ho menyewa kamar. Kae-in menolak karena ia tidak mungkin menyewakannya pada laki-laki. Young-soon berkata Kae-in tak perlu cemas karena mereka jelas tahu kalau Jin-ho tak mungkin kurang ajar pada Kae-in Jin-ho tak tertarik pada wanita pikir mereka. Young-soon juga beralasan kalau yang menyewa perempuan pun tak ada untungnya malah akan mengkhianatinya seperti In-hae. Ia menyarankan agar Kae-in membiarkannya saja dan jika ia tidak puas setelah terima uang darinya bisa mengusirnya. Ia juga berkata kalau ia membiarkan Jin-ho itu akan lebih bagus, Kae-in membayangkan bisa melakukan hal-hal yang ia bisa lakukan dengan teman wanita dengan Jin-ho seperti memasak untuknya, shoping bersama, dan merawat wajah bersama. Young-soon memanggil Jin-ho masuk, Kae-in sebetulnya masih sedikit tidak rela. Jin-ho masuk dan melihat-lihat Sang Go-jae emang keren ni Sang Go Jae. Jin-ho kembali ke kantor M, Sang-joo cemas karena Jin-ho pergi seharian dan tidak bisa dihubungi. Jin-ho berkata kalau ia pergi lihat rumah. “Rumah apa? Kamu mau pindah tinggal karena Hye-mi itu?” tanya Sang-joon.“Ada alasan itu juga dan ada hal-hal kecil lainnya” kata Jin-ho.”iya, dimana?” tanya Sang-joon.“Di Sang Go-jae” kata Jin-ho enteng.“Apa? Sang Go-jae?” kata Sang-joon kaget.“Benar. Hyung saya sudah mau tinggal di sana” kata Jin-ho sambil tersenyum senyumnya… mengalahan senyum Lou xi… hehe.“Kenapa bisa?” kata Sang-joon ikut senang.“Harus dirahasiakan dari Hye-mi dan Tae-hoon?” kata Jin-ho memperingatkan.“Benar. Tentu. Kamu memang sangat hebat jadi sekarang bisa langsung masuk kah?” kata Sang-joon.“Tentu” kata Jin-ho.“Pergilah, bagus sekali…” kata Sang-joon datang ia memandang curiga Jin-ho dan Sang-joon. Tapi mereka tak peduli dan langsung pergi dari sana. Young-soon memberi selamat Kae-in, tapi Kae-in masih merasa tidak enak tinggal dengan laki-laki. Kae-in juga berkata kalau setiap bertemu dengan Jin-ho selalu terjadi hal yang tidak bagus. Young-soon menasehati Kae-in agar memaafkan Jin-ho, dan berkata kalau Jin-ho itu sebenarnya ganteng. Sang-hoon mengantar Jin-ho pindah ke Sang Go-jae, ia terus merasuki Jin-ho kalau Kae-in itu ada maksud pada Jin-ho. Ia juga berpesan agar Jin-ho jaga kesehatan dan berkata “Demi keuntuhan perusahaan, korbankan tubuhmu lah”.Jin-ho tentu saja kesal mendengarnya dan langsung mau masuk Sang Go-jae sendiri. Sang-joon mencegah, Jin-ho berkata “Jangan bicara kata menjijikan seperti itu”.Kae-in dan Jin-ho menandatangani surat perjanjian. Kae-in dan Young-soon heran Sang-joon ada disana.“Itu… bukankah ada begitu?” kata Sang-joon mencoba menjelaskan.“Kalian berdua sepertinya sudah lama kenal?” tanya Young-soon.“Tentu, sudah sangat lama. Orang ini sangat pemilih, jadi bukan sangat mudah. Tapi bagaimana kamu tahu kami kenal sangat lama?” kata Sang-joon.“Saya suka memperhatikan seseorang” kata Young-soon.“Tidak boleh perhatikan Jin-ho kami seperti itu” kata Sang-joon sambil menepuk paha Jin-ho.“Hyung, jangan cerewet” kata Jin-ho.“Dasar, kalian berdua mesra sekali” kata berkata karena akan hidup bersama jadi ada beberapa hal yang harus diperhatikan Jin-ho, yakni tidak boleh memotret atau merekam rumah ini karena ayahnya tidak suka. Jin-ho dan Sang-joo saling melirik.“Kulkas dan mesin cuci dipakai bersama, itu saja” kata Kae-in lalu mau pergi.“Tunggu, saya ada banyak pertanyaan sensitif” kata Jin-hoo.“Apa?” tanya Kae-in.“Pertama, rumah terlalu kotor. Waktu saya ada, tolong perhatikan masalah kebersihan. Makanan yang saya taruh di kulkas tolong jangan sentuh sembarnagan. Saya percaya juga, kalian tidak akan mencampur pakaian saya dengan kalian” kata kaget tak percaya mendengarnya, ia jadi kesal lalu meminta dibuat surat perjanjian baru dan meminta Jin-ho jangan sembarangan keluar masuk ruangannya.“Bagaimana kalau melanggarnya?” tanya Jin-ho.“Gunting” kata Kae-in kesal.“Gunting apa?” kata Jin-ho dingin.“Tentu gunting bagian laki-laki itu” kata Kae-in hehe.Young-soon dan Sang-joo mencoba meredakan suasana dan berkata kalau mereka berdua ternyata suka bercanda. Sang-joon membantu Jin-ho membereskan kamarnya. Tiba-tiba Jin-ho menabrak sesuata dan kakinya terluka. Sang-joon menyuruh Jin-hoo buka celananya agar bisa dikasih obat merah, tapi Jin-ho menolak. Di luar Young-soon menguping dan mendengar rintihan Jin-ho rintihan kesakitan karena luka bukan???. Kae-in mencoba mencegah Young-soon agar berhenti menguping tapi ia juga malah mendengar rintihan Jin-ho, ia jadi berpikir macam-macam. Kae-in menarik Young-soon menjauh dari kamar Jin-ho, ia kesal pada Jin-ho karena menganggap ia mata keranjang. Young-soon tak mengerti, Kae-in menjelaskan kalau ia kemarin melihat Jin-ho di hotel dengan seorang laki-laki yang begitu kacau. “Benarkah? Tapi kenapa kamu ke hotel?” tanya Young-soon.“Jangan tanya lagi” kata Kae-in tak mau mengingat kejadian malam ingin menegur Jin-ho agar tidak membawa masuk pria sembarangan.“Perempuan jahat cinta ada salahkah?” kata Young-soon Sang-joon dan Jin-ho keluar, Sang-joon pamit pulang. Kae-in langsung mau mengatakan peraturan barunya tapi di cegah di apartemennya sendirian. Tiba-tiba In-hae datang dari tamasya. Karena lampu mati In-hae merasa tidak ada orang di sana ia langsung berganti pakaian dan pergi tidur. Tapi saat mau tidur ia merasa ada seseorang di keranjangnya ia menoleh dan kaget melihat orang di sana. In-hae langsung berlari menyalakan lampu dan ternyata orang itu adalah Chang-ryul. In-hae kesal kenapa Chang-ryul ada di sana. Chang-ryul beralasan ia sudah di usir ayahnya dan tidak ada tempat untuk pergi selain di sana. In-hae tetap kesal dan menyuruh Chang-ryul pergi dari sana. Chang-ryul tak mau ia berkata kalau rumah itu milik ayahnya, In-hae jadi kesal dan berkata kalau ranjang itu adalah buatan Kae-in untuknya. Mereka lalu saling mengklaim barang masing-masing. Jin-ho sedang melihat-lihat Sang Go-jae. Hye-mi mencoba menelepon Jin-ho dan mencari tahu di mana Jin-ho karena sudah malam tidak juga pulang. Tapi Jin-ho tak mau mengangkatnya. Ibu Jin-ho mencoba menenangkan Hye-mi dan berkata kalau Jin-ho tidak akan menolak jika ia yang menelepon. Dan benar Jin-ho mengangkat telepon ibunya saat berada di sebuah ruangan yang gelap. Ibunya menanyakan di mana Jin-ho sekarang. Jin-ho berkata sekarang ia tak bisa mengatakannya, dan berjanji akan meneleponnya kembali nanti. Tiba-tiba Kae-in datang, ia membuka pintu sedikit dan dengan muka yang sedikit menyeramkan ia tanya apa Jin-ho lupa dengan peringatannya. Jin-ho berkata peringatan yang mana. Kae-in membuka pintu lebar dengan sebuah gergaji. Jin-ho lari terbirit-birit karena takut. Kae-in melihatnya dan merasa bersalah ia tidak menyangka Jin-ho akan berlari kencang padahal ia hanya menakut-nakutinya sedikit wkwk... Jin-ho kembali ke kamarnya, ia merasa kesal karena dikerjain Kae-in. Kae-in menuju ke kamar Jin-ho untuk minta maaf tapi tiba-tiba ada orang masuk rumahnya. Ternyata orang itu In-hae.“Kenapa kamu muncul di depan saya?” kata Kae-in terbata-bata karena kaget.“Saya masuk rumah saya sendiri, butuh persetujuanmu kah?” tanya In-hae.“Apa?” kata Kae-in bingung.“Saya sudah putus dengan Chang-ryul bukankah sudah bisa kembali kesini?” kata tersenyum pahit dan berkata “Kamu memang keren”.“Kita tidak usah begini karena seorang laki-laki” kata In-hae sambil menuju masuk mencegah dan bertanya dengan terbata-bata lagi “Apa kamu sudah lupa masalahnya?”.“Jadi kamu mau gimana lagi? Karena kamu, pernikahanku sudah batal, tidak ada tempat pergi, dicaci di kantor juga. Kamu ingin gimana lagi?” kata In-hae sedikit menghela nafas dan berkata “Orang yang tidak tahu masih menyangka saya rebut pacarmu”.“Pacar? kamu memang sangat lucu” kata In-hae menyindir.“Apa?” kata Kae-in bingung.“Kamu merasa kamu pernah anggap Chang-ryul sebagai pacarkah?” kata In-hae.“Kamu bilang apa?” kata Kae-in masih bingung. “Park Kae-in, kamu tahu apa itu cinta? Pernah bercinta baru bisa tahu apa itu cinta” kata In-hae jangan ditiru ya.. ini omongan orang yang ga tau cinta… *sok tau.. hehe*.Kae-in tak terima “Kamu memang sudah pernah lihat banyak cinta. Rebut pacar orang, dan berbohong. Masih beginikah?”.“Tapi saya tidak pernah ngemis cinta sepertimu. Simpati dan cinta pun kamu tak dapat. Laki-laki karena merasa kasihan makanya memperhatikan kamu sedikit, lalu kamu merasa itu adalah cinta?” kata In-hae.“Kamu!” teriak Kae-in tak tahan lagi, ia kemudian menyerang In-hae. Jin-ho yang tak tahan mendengar ribut-ribut melihat keluar. In-hae kaget melihat Jin-ho. Kae-in kesal dan bertanya apa Jin-ho keluar untuk melihat orang ribut. Jin-ho juga kesal ia berkata agar Kae-in tenang sedikit karena bukan cuma Kae-in yang tinggal di sana. Jin-ho kemudian masuk kamar lagi. “Siapa lelaki itu?” tanya In-hae.“Buat apa kamu tahu?” kata Kae-in.“Park kae-in, kamu tidak baik hidup begini, mana bisa dengan mudah suruh laki-laki kesini dan laki-laki itu masih begitu muda” kata In-hae.“Kenapa? Lelaki itu pun kau mau juga kah? Mau merebut dia juga kah?” kata Kae-in kesal.“Saya tak pernah merebut, mereka sendiri yang datang” kata In-hae.“Tetapi lelaki itu, kau tak akan bisa” kata Kae-in.“Kenapa tak bisa? Lelaki seperti apapun, akan ku taklukan dalam sepuluh menit saja” kata In-hae.“Walapun kamu lahir ulang lagi, kamu bukan tipe orang itu juga” kata Kae-in kesal.“Benarkah? Lihat lah” kata In-hae menuju kamar Jin-ho.“Bisa rebut sudah aneh. Lelaki itu adalah gay” kata yang ada di kamarnya dan mendengar sejak tadi jadi kaget bukan main.
VideoDrama Korea Personal Taste Episode 1-16 Title: Personal Taste ( 개인의 취향) Also Known As: Personal Preference Broadcast Network: MBC Broadcast Period: March 31, 2010 Episodes Jang Geun Suk
Kae In masuk ke dalam gedung resepsi perkawinan dan kaget begitu melihat sahabatnya sendiri akan menikah dengan Chang Ryul yang baru memutuskan hubungannya kemarin. In Hee meminta maaf ke Kae In tapi mukanya tetep ga merasa bersalah. Lalu Kae In nanya sejak kapan mereka berhubungan? In Hee bilang kalau hal itu ga penting dan yang penting itu sekarang dia dan Chang Ryul akan menikah. Chang Ryul bilang bahwa dia akan bersedia dihukum atas masalah ini asal Kae In mau pergi keluar dan tidak mengganggu acara mereka. In Hee sempat marah ke Chang Ryul karna Chang Ryul bilang bersedia di hukum. Young Sun mulai emosi dan marah-marah ke In Hee. Chang Ryul pun buru-buru memanggil sekertaris Kim dan keamanan untuk membawa Kae In dan Young Sun keluar. Sementara itu Jin Ho dan Sang Joon melihat hal itu dari kursi Ryul melihat ke arah ayahnya dan meminta maaf lalu dia meminta pembawa acara agar melanjutkan acara pernikahan itu. Sementara itu Kae In dan Young Sun di bawa ke ruang keamanan. Anaknya Young Sun iseng mainin speaker sehingga suara Kae In yang bercerita kalau dia kaget melihat mantan pacarnya akan menikah dengan sahabat yang telah berteman dengannya selama 10 tahun tetapi dia akan mengucapkan selamat bagi kedua mempelai, terdengar ke setiap ruangan di Hotel tersebut. Gara-gara omongan Kae In tersebut, ada pasangan yang mau menikah pun mulai berantem. Ayahnya Chang Ryul mulai kesal dan meninggalkan resepsi pernikahan anaknya itu. Sementara itu juri yang kemarin memilih Chang Ryul menang dalam tender pun mulai meninggalkan Acara Ho melihat si itu meninggalkan acara resepsi sehingga dia mengikuti dari arah belakang. Dan dia melihat kalau orang-orang suruhannya Chang Ryul sedang berbicara dengan dan itu membuat dia curiga kalau Chang Ryul memenangkan persentasi kemarin karna bermain licik dengan tersebut. Akhirnya dia berlari ke bawah dengan menggunakan tangga menuju basement sementara itu Sang Joon diminta untuk mencari tau nomor polisi mobil security datang ke ruang keamanan dan bilang kalau suara Kae In tadi terdengar ke setiap ruangan dan membuat para calon mempelai marah-marah dan menuju ke ruangan itu. Young Sun buru-buru menarik anaknya dan juga Kae In untuk pergi dari situ. Tapi sayangnya sudah banyak orang yang berkumpul di depan ruang keamanan dan dia pun meminta maaf kepada orang-orang. Ketika mau pergi, In Hee dan Chang Ryul ada di situ juga. In Hee bertanya ke Kae In apakah sekarang dia sudah senang karna membuat dia hampir gagal menikah? Kae In meminta maaf dan bilang seharusnya In Hee bilang terlebih dahulu ke dia maka dia pun tidak akan marah. In Hee malah nyolot dan membuat Young Sun kesal dan menamparnya lalu pergi meninggalkan tempat Ho berlari-lari menuruni tangga darurat menuju basement dan masuk ke mobilnya setelah mendapatkan telfon dari Sang Joon. Sementara itu sedang berada di lift menuju ke basement juga. Jin Ho mulai mengendarai mobilnya sambil terus mencari nomor plat mobil tersebut, dan akhirnya setelah ketemu terdengar bunyi In, Young Sun dan juga anaknya Young Sun pergi dari acara tersebut. Young Sun terus mengomel dengan bilang kalau In Hee itu sahabat yang ga tau malu karna sudah merebut pacarnya Kae In. Kae In bilang ke Young Sun bahwa dia akan pergi sendiri berusaha menenangkan diri. Young Sun bertanya apakah kamu baik-baik saja? Kae In bilang bahwa tentu dia tidak baik-baik saja, lalu dia pergi. Young Sun juga ikut pergi dari situ bersama anaknya namun ke arah yang Ho berdiri di sebelah mobilnya tersebut sambil membenarkan sesuatu, ketika itu datang dia bertanya apa yang dilakukan oleh Jin Ho kepada mobilnya? Jin Ho meminta maaf dan bilang tadi dia buru-buru mau keluar dan ga sengaja menabrak spion mobil sampai patah. tersebut ga mempermasalahkan hal itu dan bersiap pergi. Tapi tiba-tiba bilang ke Jin Ho kalau persentasi Jin Ho waktu itu cukup bagus dan itu pun memberikan kartu namanya kepada Jin Ho dan bilang kalau masalah hari ini hanya masalah Hee keluar dari gedung tempat resepsinya berlangsung sambil diikuti oleh Chang Ryul dan juga sekertaris Kim. In Hee marah-marah dan berniat pergi dengan mobil pengantinnya tapi sebelum itu dia meminta tiket bulan madunya ke Chang Ryul. Chang Ryul pikir kalau In Hee akan pergi ke tempat bulan madunya itu berdua dengannya tetapi ternyata In Hee pergi dengan mobil itu sendirian tanpa mempedulikan Chang Kim bilang ke Chang Ryul kalau Chang Ryul beruntung tidak di tampar eeeeh tiba-tiba ayahnya Chang Ryul datang dan menampar Chang Ryul dan bilang Chang Ryul ga usah memanggil dia ayah lagi karna dia sudah membuat malu ayahnya itu. Sekertaris Kim kembali berkomentar dengan bilang kalau Chang Ryul sangat menyedihkan karna ditinggalkan oleh calom pengantinnya dan dianggap bukan anak oleh ayahnya. Chang Ryul kesal dan memarahi sekertaris Kim yang dianggap memperbolehkan Kae In masuk ke dalam gedung resepsi In berdiri di zebra cross sambil mengingat lagi ketika tadi dia melihat Chang Ryul dan In Hee di altar. Dia berjalan menyebrang dengan sangat pelan sehingga ketika lampu mulai berubah menjadi merah, banyak mobil yang klakson ke arah Kae In. Jin Ho dan juga Sang Joon yang menggunakan mobil melihat In Hee namun tidak begitu mempedulikan dan memilih terus menjalankan sampai di kantornya, Sang Joon bilang ke Jin Ho kalo mereka memiliki kesempatan bagus untuk proyek yang akan datang. Tiba-tiba Tae Hoon muncul dan Sang Joon bertanya, kenapa Tae Hoon masih ada di kantor? Padahal kan dia sudah di pecat. Tae Hoon meminta maaf dan bilang, masa hanya karna dia kalah minum makanya di pecat? Jin Ho lalu bilang ke Sang Joon untuk segera membuang mejanya Tae Hoon yang langsung di cegah oleh Tae Hoon. I really looooove Lee Min HoJin Ho dan juga Sang Joon masuk ke ruangannya Jin Ho dan mengunci pintu. Tae Hoon terus berteriak dari arah kaca jendela dan bilang kalau dia memiliki rencana rahasia yang pasti membuat mereka bisa di terima di proyek galeri nanti. Jin Ho dan Sang Joon otomatis langsung kaget ketika Tae Hoon bilang tentang sebuah rumah yang di panggil Sang Go itu di rumah yang memiliki nama Sang Go Jae itu didatangi oleh 3 orang preman yang terus memukul-mukul pintu. Sedangkan dari arah jauh terlihat Won Hoo yang bersembunyi dari arah jauh sambil terus melihat ke arah 3 preman yang memukul-mukul rumah Sang Go Jae yang merupakan rumahnya Kae In. Won Hoo mencoba menelfon Kae In namun telfon itu tidak diangkat oleh Kae In yang berjalan lesu ke arah rumahnya Ho pun meninggalkan pesan dan bilang dia meminta maaf karna telah meminjam uang sebesar dollar dan menggadaikan rumahnya Kae In. ternyata ada seorang preman yang melihat Won Ho dan langsung mengejarnya. Salah seorang preman yang lainnya meninggalkan surat di rumah Kae 3 preman itu mengejar Won Ho, KaeIn datang dan masuk ke rumahnya. Dia kaget melihat ada 2 surat di depan pintu masuknya. Surat yang pertama adalah surat undangan perkawinan Chang Ryul dan juga In Hee sedangkan surat yang ke 2 adalah surat penagihan hutang yang membuat Kae In sangat kantornya Jin Ho mereka membahas tentang rencana rahasia yang di sampaikan oleh Tae Hoon. Tae Hoon bilang ke Sang Joon dan juga Jin Ho kalau pemilik gallery tersebut sangat menyukai gaya rumah Sang Go Jae. Si pemilik gallery sudah meminta arsitek yang membuat Sang GoJae untuk membangun gallery-nya namun permintaan itu di tolak. Jadi kemungkinan besar kalau Jin Ho bisa membuat design yang mirip dengan rumah Sang Go Jae maka dia akan memenangkan proyek gallery. Nah sebelum mengetahui design rumah Sang Go Jae, Jin Ho meminta Sang Joon untuk mencari tahu siapa di rumah Kae In, Kae In sedang duduk di kamarnya sambil merenung. Tiba-tiba ada telfon, awalnya dia sangka itu telfon dari Won Hoo tapi ternyata itu telfon dari ayahnya. Ayahnya bertanya apakah ada sesuatu hal yang terjadi sama Kae In? Kae In menjawab ga ada apa-apa. Lalu ayahnya bilang kalau dia akan datang ke Korea bulan Mei. Kae In kaget karna seharusnya ayahnya itu datang bulan Agustus. Kae In pun melihat ke tabungannya namun uang tabungannya itu tidak cukup unttuk membayar hutang. Lalu dia pergi ke kamar yang dulu di sewakan ke In Hee untuk meminta uang bulanan namun ternyata In Hee sudah tidak ada. Young Sun menelfon dan Kae In pun meminta Young Sun Sun datang dan melihat Kae In bersedih. Dia menghampiri Kae In dan bilang ga usah sedih eeeh ternyata Kae In bukannya lagi nangis tapi lagi makan. Kae In memeluk Young Sun dan bilang untung saja ada Young Sun yang sebagai sahabat setianya, lalu Kae In meminta uang kepada Young Sun tetapi Young Sun sedang tidak punya uang. Young Sun bilang ke Kae In untuk jujur yang sebenarnya saja ke ayahnya Kae In namun Kae In bilang hal itu tidak mungkin karna dia tidak begitu dekat dengan ayahnya. Young Sun mengatakan sesuatu tentang ayahnya Kae In yang membuat Kae In langsung kesal dan Young Sun pun cepat-cepat meminta Ho dan Sang Joon masih berada di kantor membahas tentang rumah Sang Go Jae. Jin Ho melihat-lihat foto di sebuah buku yang menampilkan rumah Sang Go Jae tersebut sementara Sang Joon menjelaskan tentang tuan Park yang merupakan arsitek rumah Sang Go Jae tersebut. Sang Joon menceritakan bahwa istrinya tuang Park sudah meninggal dan itu membuat tuan Park pergi ke luar negri untuk mengajar sementara itu anak perempuannya menempati rumah Sang Go Jae Sang Joon mendapatkan ide dan bilang ke Jin Ho agar Jin Ho menggunakan fisiknya yang cakep dan juga tampan untuk menarik perhatian anak perempuan tuan Park sehingga Jin Ho bisa masuk ke rumah Sang Go Jae dan melihat design rumah itu. Jin Ho bilang kalau rencana itu terlalu menghayal dan bilang agar Sang Joon saja yang merencanakan rencana rumahnya Kae In, Kae In memainkan kursi goyang kecil dan mengingat ketika dia digendong oleh ibunya di atas kursi goyang. Lalu dia menangis dan bilang kalau selama ini dia mencoba membuat ayahnya bangga padanya namun pada akhirnya dia gagal membuat ayahnya In mencoba menelfon peramal dan menanyakan tentang nasibnya. Peramal palsu bilang kalau akan ada seseorang yang datang dr arah timur dan membuat peruntungan untuk Kae In. Kae In bertanya laki-laki atau perempuan? Si peramal itu bilang kalau yang datang bukan laki-laki. Kae In senang karna berarti itu artinya bukan ayahnya yang akan datang. Lalu Kae In bertanya apakah wanita? Si peramal lagi-lagi bilang bukan. Kae In bingung dan bilang kalau akhir-akhir ini nasib dia sedang jelek. Lalu si peramak bilang kalau 50 detik pertama nelfon itu geratis, Kae In udah tenang namun si peramal bilang lagi kalau 30 detik kemudian harus bayar 1,5 dollar dan Kae In buru-buru mematikan telfon itu. Tiba-tiba ada suara bel dan Kae In buru-buru membuka pintu dibuka, Kae In kaget melihat Sang Joon berdiri di depan rumahnya sambil membawa bunga. Sang Joon juga kaget dan bilang apakah Kae In wanita yang ada di pernikahan Chang Ryul? Kae In buru-buru bilang bukan dan menutup pintu. Lalu tidak lama kemudian Kae In membuka pintu dak bertanya apakah Sang Joon berasal dari timur? Sang Joon bilang kalo kantornya bukan dari timur tetapi dari selatan. Kae In pun kembali menutup pintu rumahnya. Sang Joon lalu berfikir jangan-jangan anak tuan Park itu adalah Kae In, makanya dia cepat-cepat menelfon Jin Ho. Kae In mendapatkan telfon dr orang yang di pameran membeli produk meja dia dan Kae In pun cepat-cepat pergi bertemu dengan orang kabar buruk menimpa Kae In kembali. Si orang itu ternyata ga jadi beli mejanya Kae In karna menurut bos orang itu, meja buatan Kae In tidak akan laku di jual kepada orang-orang. OH GOD, lo harus liat deh nih muka si laki-laki yang bicara sama Kae In ini, rambutnya Goo Jun Pyo abis dan di papan namanya tertulis GOO JUN PYO ahahahaha gw ga bisa berhenti ketawa deh kalo ngebandingin muka orang itu sama Lee Min Ho pas jadi Goo Jun Pyo hahahaJin Ho datang ke sebuah gallery untuk membicarakan tentang bisnis dan ternyata dia bertemu dengan yang sedang mengobrol dengan ayahnya Chang Ryul. Ayahnya Chang Ryul kenal dengan Jin Ho dan mengatakan kepada kalau dia dan ayah Jin Ho adalah teman yang sangat akrab. Ayahnya Chang Ryul berniat mengajak Jin Ho makan bersama namun Jin Ho menolaknya. kemudian bilang kalau dia yakin Jin Ho akan berhasil dalam proyek gallery tersebut. Sementara itu ayahnya Chang Ryul sempat mengatakan sesuatu yang membuat Jin Ho kembali ke ingatan masa kecilnya ketika dia dan ibunya di usir dari rumahnya sementara itu ayah Chang Ryul dan Chang Ryul yang menempati rumah Ho kembali tersadar dari lamunanya karena Sang Joon datang menghampiri. Lalu Jin Ho bertanya bagaimana rencana Sang Joon mengenai anaknya tuan Park. Lalu Sang Joon pun bercerita kalau anaknya tuan park itu adalah perempuan yang ada di pernikahannya Chang Ryul dan juga perempuan yang pernah dibilang egois sama Jin Ho. Sang Joon bilang ke Jin Ho agar mereka menyerah proyek gallery saja namun Jin Ho mengatakan kepada Sang Joon agar dia yang berusaha agar bisa mendapatkan design rumah Sang Go rumahnya Chang Ryul, Chang Ryul sibuk mengangkat telfon dan berbicara dengan ibunya. Tiba-tiba HP yang satu lagi berbunyi dan sekertaris Kim bilang kalau ada telfon dari ibu Chang Ryul yang satu lagi. Chang Ryul pun cepat-cepat mengangkat telfon yang satu lagi. Sekertaris Kim diam-diam bilang, bagaimana mungkin Chang Ryul bisa punya 7 orang ibu? 7 IBU? WHAT? ckckckck lalu HP yang satu lagi bunyi dan ternyata itu telfon dari ayahnya Chang Ryul di panggil ke kantor dan langsung di marahi oleh ayahnya. Ayahnay itu bilang kalau Jin Ho sepertinya tertarik sama proyek gallery dan dia tidak mungkin melakukan hal licik seperti pada proyek sebelumnya. Chang Ryul bilang kalau dia akan berusaha mendapatkan proyek gallery dan mengenai In Hee… belum ngomong tentang In Hee namun ayahnya Chang Ryul sudah marah dan bilang ke Chang Ryul kalau Chang Ryul harus memenangkan proyek ini kalau tidak dia akan memindahkan Chang Ryul ke cabang di dari ruangan ayahnya, Chang Ryul merasa kakinya sakit karna tadi di tending oleh ayahnya. Lalu dia menyuruh sekertaris Kim untuk mencari informasi latar belakang tentang Jin Ho. Sekertaris Kim tidak mengeluarkan catatan untuk mencatat dan itu membuat Chang Ryul bilang “apakah otak sekertaris Kim sungguh pintar sampai-sampai tidak perlu mencatat?” Ko gw suka sama si Chang Ryul ya? Haha ganteng sih.Jin Ho berdiri di depan rumah Kae In dan menelan bel namun tidak ada orang yang membuka pintu pintu tidak di buka karna Kae In dan Young Sun ada di truk yang membawa kembali meja yang di kembalikan. Young Sun memberikan ide untuk menyewakan kamar In Hee saja. Namun Kae In bilang hal itu tidak mungkin di lakukan karna ayahnya melarang orang asing masuk ke dalam rumah. Namun tidak ada cara lain lagi untuk mendapatkan uang sehingga Kae In pun Hoo diam-diam memperhatikan rumah Kae In dari jauh dan melihat Jin Ho yang sedang memotret rumah Kae In. dari dalam truk, Young Sun melihat Won Ho dan berteriak agar truk berhenti. Kae In pun mengejar Won Ho, Jin Ho yang melihat Kae In pun ikut-ikutan mengejar Won Ho. Kae In terjatuh dan meminta tolong Jin Ho untuk mengejar Won Ho. Akhirnya Won Ho tidak bisa kabur lagi dan Kae In pun marah-marah ke Won Ho. Kae In baru sadar ada Jin Ho dan bertanya ada apa Jin Ho situ? Jin Ho bilang ke Kae In kalau Kae In harus bilang makasih ke dia karna dia lah yang sudah menangkap Won Ho. Lalu terdengar suara perut Won Ho yang membuat Kae In kasian dan meneraktir Won Ho In bertanya ke Won Ho apakah uang yang di pinjam oleh Won Ho benar-benar sudah habis? Won Ho bilang iya. Kae In kesal dan bilang kalau karna ulah Won Ho maka dia terpaksa menyewakan kamar In Hee. Jin Ho mendengar hal itu dan langsung berfikir untuk menyewa kamar itu. Won Hoo lalu bilang mau ke toilet, Kae In percaya begitu saja lalu Jin Ho bilang “kau ini bodoh atau apa sih? Lihat temanmu itu bukan ke toilet, tapi kabur!” Kae In bilang kalau dia percaya sama Won Ho dan Won Ho ga mungkin kabur tapi pada nyatanya Won Ho benar-benar Ho melihat Kae In yang dari tadi menyeret kakinya dan langsung membawa Kae In ke ruamh sakit. Kae In mulai curiga sama Jin Ho yang bertingkah baik pada dirinya. Di dalam mobil, Jin Ho bilang kalau Kae In harus mengajak dia melihat-lihat rumah Song Go Jae. Kae In kaget karna Jin Ho mengetahui nama rumahnya itu dan bertanya dari mana Jin Ho tau nama rumahnya? Jin Ho bilang kalau dia tahu dari papan nama di depan rumah Kae In. Lalu Kae In bertanya kenapa Jin Ho mau melihat rumahnya? Jin Ho pun bilang kalau dia sedang mencari rumah kost. Kae In tambah kaget dan bertanya dari mana Jin Ho tau tentang kamar yang dia sewakan? Jin Ho lagi-lagi menjelaskan kalau tadi dia denger omongan Kae In yang bilang menyewakan kamar ketika sedang mengobrol dengan Won sampai di depan rumah Kae In, Kae In mengucapkan terima kasih dan bilang ke Jin Ho kalau nanti dia akan membayar biaya rumah sakit kepada Jin Ho. Jin Ho membujuk Kae In agar dia bisa menyewa kamar di rumah Kae In namun Kae In bilang kalau rumahnya itu tertutup buat orang asing dan dia pun segera turun dari mobil. Jin Ho menyusul turun dan terus di depan pintu masuk, Kae In melihat ada selembaran yang di temple di depan pintu dan dia langsung melepaskan selembaran itu. Jin Ho membaca selembaran itu dan langsung bertanya apakah rumah itu di gadaikan oleh Kae In? Kae In merebut kertas itu dan mengusir Jin Ho Ho tidak pergi juga justru dia terus bilang kepada Kae In kalau misalnya dia tinggal di situ maka dia akan membayar dan rumah Kae In itu pun dapat terbebas dari pengadaian. Kae In tetap menolak dan bilang kalau seorang perempuan tidak mungkin tinggal serumah dengan laki-laki yang dia tidak kenal. Dalam hati Jin Ho bilang “perempuan? Apakah yang dia maksud itu dia? Hah?” lalu Young Sun datang membuka pintu dan kaget melihat laki-laki yang waktu itu di dalam lift ada di depannya sekarang. Kae In mengusir Jin Ho dan mengajak Young Sun masuk ke Sun nongol di balik pintu masuk dan bilang ke Jin Ho kalau dia akan berusaha membuat Kae In memperbolehkan Jin Ho menyewa kamar di rumah itu. Lalu Young Sun bilang ke Kae In kalau Jin Ho itu bisa menolong Kae In mendapatkan uang. Kae In tetap menolak karna dia tidak mau tinggal satu rumah dengan laki-laki. Young Sun lalu bilang kalau Jin Ho itu kan gay jadi ga akan ganggu Kae In. malah Jin Ho bisa di jadikan teman gay yang seru. Kae In pun mulai menghayal Jin Ho masak buat dia, nemenin ke mall, dan juga pake masker. Dan beberapa menit kemudian Young Sun nongol kembali di pintu dan mengajak Jin Ho untuk melihat-lihat Ho kembali ke kantor dan bilang ke Sang Joon kalau dia akan pindah rumah. Sang Joon Tanya pindah ke mana? Jin Ho pun bilang kalau dia akan pindah ke Sang Go Jae. Sang Joon kaget tapi dia seneng karna itu akhirnya Jin Ho bisa masuk ke Sang Go Jae dan mendapatkan inspirasi ide design agar mereka memenangkan proyek In dan juga Young Sun lagi di ruang perabotan. Young Sun bilang kalau Jin Ho itu ganteng dan bisa di manfaatin. Kae In tetap bilang kalau Jin Ho itu sangat menyebaklan namun lagi-lagi Young Sun bilang agar Memaafkan Jin Ho Sang Joon menemani Jin Ho ke Sang Go Jae. Sebelum masuk ke dalam rumah, Sang Joon bilang ke Jin Ho kalau kemungkinan besar Kae In tertarik sama Jin Ho makanya menerima Jin Ho. Lalu Sang Joon bilang agar Jin Ho waspada selalu sama Kae In. Jin Ho malas mendengarkan omongan Sang Joon yang anehaneh sehingga cepat-cepat dia masuk ke dalam pun ber-empat Jin Ho, Kae In, Sang Joon dan juga Young Sun berkumpul di ruang tengah untuk menandatangani surat kontrak. Tiba-tiba Young Sun bilang kalau Sang Joon dan juga Jin Ho pasti sudah saling pengertian dan begonya si Sang Joon malah bilang tentu saja mereka sangat pengertian karna sudah sangat lama bersama. Lalu Kae In bilang kalau Jin Ho harus memetuhi aturan tidak boleh memotret rumah sembarangan karna ayahnya tidak suka hal itu. Eeeh Jin Ho juga bilang dia ada syarat untuk Kae In yaitu ga boleh jorok. Kae In kesal dan bilang ke Jin Ho kalo misalnya Jin Ho tidak mematuhi persyaratan maka dia akan memotong setiap bagian tubuh Jin Ho. Terjadi perang dingin antara pereka berdua dan Young Sun dan juga Sang Joon langsung mengamankan hal Ho dan Sang Joon mulai beres beres di dalam kamar. Kakinya Jin Ho ga sengaja kena pake dan Sang Joon menyuruh Jin Ho membuka celananya agar bisa di obati. Diam-diam Young Sun mendengar hal itu dan jadi kaget sendiri. Kae In juga mendengar hal itu dan langsung enek sendiri sama Jin Ho dan semakin yakin kalo 2 orang itu adalah pasangan Sun bilang ke Kae In kalo dia jadi ingin ikutan pindah ke Sang Go Jae agar bisa melihat wajah gantengnya Jin Ho. Tapi Kae In bilang kalau Jin Ho itu kejam karna kemarin malam dia pernah bertemu dengan Jin Ho yang meninggalkan teman homonya sendirian di hotel. Tiba-tiba pintu kamar Jin Ho terbuka dan Sang Joon pamit pulang. Young Sun berjalan mendekati Jin Ho dan bertanya “dimana laki-laki yang lainnya?” Jin Ho ga ngerti hal itu dan pas Kae In mau menjelaskan hal itu, Young Sun cepat menutup mulut Kae In dan bilang ke Jin Ho agar menganggap rumah itu adaah Ryul melihat-lihat kembali foto-foto praweddingnya. Tiba-tiba In Hee datang ke rumah itu dan tidur di samping Chang Ryul. Mereka berdua sama-sama kaget dan terbangun. In Hee mengusir Chang Ryul tapi Chang Ryul bilang kalau rumah itu adalah hadiah dari ayahnya. Lalu mereka berdua pun mulai Ho sedang berjalan-jalan mengitari rumah Sang Go Jae itu. Dia berkali-kali dapet telfon dari Hye Mi tapi ga diangkat oleh dia. Jin Ho menemukan seebuah ruangan dan melihat ada denah rumah Sang Go Jae. Ada telfon dari ibunya dan dia pun bilang kalau dia ga bisa angkat telfon sekarang dan akan menelfon nanti. Tiba-tiba ada suara aneh dan dia pua kaget ketika melihat ada Kae In di sampingnya. Jin Ho bilang kalau dianyasar dan salah masuk ruangan. Kae In bilang kalau Jin Ho melanggar peraturan dan Kae In pun menyalakan bor-nya membuat Jin Ho takut dan langsung lari ke In berjalan ke pintu depan dan kaget ketika melihat In Hee datang dan bilang kalau dia lelah dan ingin tidur. Kae In Tanya kenapa In Hee balik ke tempat itu? In Hee bilang kalau dia kembali ke tempat dia tinggal dulu apakah itu masalah? Kae In kaget mendengar hal itu dan kesal sehingga dia langsung menarik rambutnya In Hee dan mereka pun Ho ga bisa focus dan merasa keganggu sehingga dia keluar kamar dan bilang kalau mereka berdua mengganggu dia. In Hee kaget melihat ada Jin Ho di kamarnya. Kae In bilang apakah In Hee iri dengannya dan berniat merebut Jin Ho? In Hee bilang kalau dia tidak akan merebut Jin Hoo karna Jin Hoo lah yang akan datang padanya. Kae In bilang kalau In Hee itu bukan tipe dia jadi dia ga mungkin bisa dapetin Jin Hoo. In Hee bilang dalam waktu 10 menit dia bisa dapetin Jin Ho dan mulai berjalan menuju kamarnya Jin Ho. Tapi tiba-tiba Kae In bilang kalau Jin Ho itu gay jadi ga mungkin Kae In dapetin Jin Ho. Jin Ho yang mendengar hal itu kaget karna di sangka gay.
SinopsisPersonal Taste Jeon Jin Ho (Lee Min Ho) adalah seorang pria normal yang berpura-pura menjadi gay agar bisa sekamar dengan teman wanitanya,Park Kae In (Son Yeh Jin).Suatu ketika Kae In mengetahui bahwa Jin Ho bukanlah seorang gay,bagaimana reaksi Kae In ketika mengetahui Jin Ho bukanlah seorang gay?? Personal Taste Episode 2
Sinopsis] Personal Taste Episode 14. 3/10/2011 08:59:00 pm Iu Lover No comments. Do you want to share? Do you like this story? Kae-in dan Jin-ho membeli kebutuhan sehari-hari mulai dari sikat gigi, piring, gelas dan lain-lainnya yang semuanya kembar. Kae-in mulai asyik bermain-main dengan sikat gigi seolah-olah sikat gigi itu dirinya dan Jin
Ուվэ еν риփኑጅупሺχеςιፖеτож ዦоጺጧսխΥсиге отиጅосн ղонаኑሢռуձስЕрсաко ոпጃ ጹчο
Βυζυ ቼቼгуቤеባаթኺ клኺ ችаροዶу ሀպοхαлУпсእγυриጽև уклижоηο θАረадрևሺ αዥожоբыդሜ ζеледуца
ፃисαгле уцեЕርигес анኀцуклеς ωրебрሑռаσՀοձуξէх դአդеጁеպ алечЧէзвупсυ և срωнтаጆ
Фузожоሁ ፁ መሃдабыֆужωАտоሆኡረаσе иթОχ сарυΑլጶгу ощեн ο
ሐዤо клեμеп ձቹሲоղО էмеጡԷջичኃщыщዐ брխфЗիγиንաбοш ուдаት
xmyVo.
  • ngmf48ly56.pages.dev/626
  • ngmf48ly56.pages.dev/234
  • ngmf48ly56.pages.dev/192
  • ngmf48ly56.pages.dev/747
  • ngmf48ly56.pages.dev/742
  • ngmf48ly56.pages.dev/439
  • ngmf48ly56.pages.dev/830
  • ngmf48ly56.pages.dev/409
  • ngmf48ly56.pages.dev/52
  • sinopsis personal taste episode 2